"Siapa namamu?"
"Zoya Geraldine. Kau?" Aku balas bertanya.
"Sekarang aku disebut Finn The Reaper," ujarnya datar.
Aku mengernyit. "Aku pernah mendengar tentang Grim Reaper. Malaikat pencabut nyawa."
"Sebenarnya aku bukan malaikat. Aku hanya pengumpul jiwa-jiwa yang telah mati dan membawanya ke pintu penghakiman."
Aku terkesiap. "Apakah itu artinya aku sudah mati?" Aku menangkup wajah dan melihat kakiku. Semua masih utuh.
"Jiwamu tersesat di padang gurun pengayak. Seharusnya kau bisa segera kembali ke dunia setelah aku melepaskan kakimu." Finn menggeleng. "Namun, kau melihat wajahku. Tidak ada yang bisa hidup setelah melihatku."
Bibirku bergetar, aku mulai menangis dalam diam. Air mataku meleleh membayangkan wajah mama dan papa, mereka pasti sedih sekali menghadapi kematianku.
Finn berdeham. "Tak ada gunanya menangis," ujarnya datar, "berapa usiamu sekarang?"
"Delapan belas tahun," jawabku pedih. "Kau?"
"Aku? Sekarang mungkin sudah 472 tahun," ucapnya setengah merenung, "aku berusia dua puluh satu tahun saat meninggal."