Sebenarnya aku tidak ingin menceritakan hal ini. Tapi semakin lama aku menahannya, semakin nyata cerita ini. Terutama saat aku membaca cerita-cerita viral.
Aku tidak begitu ingat dimana mendengarkannya. Mungkin saja aku baca atau tonton di suatu tempat. Tapi di pikiranku cerita ini sangat nyata.
Dan cerita inilah yang akan aku ceritakan kepada kalian sekarang. Begini ceritanya:
Cerita ini milik seorang teman. Sebut saja namanya Bima. Bima suka menulis cerita horor, namun sampai sekarang belum satu pun novelnya terbit. Sudah banyak surat penolakan yang dia terima. Tentu bisa dimaklumi kalau Bima agak frustrasi. Bima pun mulai meragukan bakat menulisnya.
Entah dapat wangsit darimana, suatu hari Bima teringat temannya. Sebut saja namanya S (Bima tidak ingin membuka identitas temannya, jadi kita hormati saja jika cerita ini memakai inisial sebagai nama tokoh).Â
S sudah menerbitkan beberapa novel. Membaca karya-karya S, Bima yakin cerita horor miliknya lebih bagus daripada milik S. Malah ada beberapa karya S yang sebenarnya ide dan potongan adegannya berasal dari Bima. Bima mau tahu rahasia sukses S.
Setelah beberapa kali membuat janji, pada suatu Kamis sore, mereka pun bertemu di sebuah kafe kecil. Kafe itu mampu menampung sekitar sepuluh orang. Cuma ada lima orang di sana, termasuk Bima dan S. Saat bertemu, setelah berbasa-basi, Bima pun meminta saran agar novelnya bisa diterbitkan.
Awalnya S memberikan tips-tips umum agar novel bisa diterima penerbit, tapi Bima sudah mencoba semua.
"Gue dah coba semua itu. Ngga satu pun yang jalan. Ayolah, kasi tahu rahasia lo. "
Itu cuma spekulasi saja. Bima ngga tahu apa benar S punya resep rahasia. Tapi tak ada ruginya mencoba.