Mohon tunggu...
Michael AdiHerryanto
Michael AdiHerryanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

nyamnyam

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Olahraga Perut tapi Lemak Tidak Berkurang, Apa yang Salah?

22 Mei 2022   17:19 Diperbarui: 22 Mei 2022   17:38 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan pernah melakukan defisit kalori terlalu tinggi dengan harapan berat badan akan turun lebih cepat, karena akan lebih sulit untuk dipertahankan dan keamanannya dipertanyakan. 

Setelah mengetahui defisit kalori dan kepentingannya dalam penurunan berat badan, berikut adalah kalori dari makronutrien yang dicerna manusia:

1. Karbohidrat : +- 4 kalori/gram

2. Protein          : +- 4 kalori/gram

3. Lemak           : +- 9 kalori/gram

Kalian bisa melihat seberapa banyak karbohidrat, protein, dan lemak makanan yang kalian konsumsi dari melihat nutrition factsnya yang biasanya berada di samping bungkus. 

Jika kalian mengonsumsi masakan rumahan, kalian bisa mencari berapa banyak kalori yang terkandung dalam suatu bahan dengan cara mencari di internet (misal, cari: "kalori pada nasi"). 

Setelah dilihat dari kalori/gram makronutrien di atas, dapat dilihat bahwa lemak memiliki 9 kalori/gram, sehingga dengan berat yang sama, lemak memiliki lebih banyak energi dan lebih tidak mengenyangkan dibandingkan protein dan karbohidrat (Koliaki et al. 2018) . 

Apakah itu berarti kita harus menghindari konsumsi lemak? Tentu tidak. Kuncinya adalah defisit kalori bukan tidak mengonsumsi lemak. Lemak masih dibutuhkan dalam tubuh kita. 

Setelah mengetahui semua hal berikut, apakah berarti kita tidak perlu berolahraga untuk menurunkan berat badan? Jawabannya adalah iya, kita tidak perlu berolahraga secara spesifik untuk menurunkan berat badan. 

Namun, berolahraga pun juga memiliki manfaat dan pengaruhnya terhadap penurunan berat badan itu sendiri. HIIT (high intensity interval training) dapat membantu mengurangi visceral fat atau lemak yang menyelubungi organ-organ kita (usus, perut, jantung, dan hati) seperti yang telah ditunjukkan pada meta analysis ini (Maillard, F., Pereira, B. and Boisseau, N., 2018. Effect of high-intensity interval training on total, abdominal and visceral fat mass: a meta-analysis. Sports Medicine, 48(2), pp.269-288.)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun