Bagaimanakah lajur dan arah Perpolitikan Indonesia menuju pemilihan Presiden 2024?
Nah, kali ini kita akan membahas masalah Sistem Perpolitikan di Indonesia, berhubung kita akan akan mengadakan PEMILU 2024!!!
Jadi, pada saat ini sedang riwuh dan lagi panas-panasnya tentang gagasan para Bacapres 2024, mulai dari Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Sebelum itu kita harus tau dulu dong, bagaimana Sistem Perpolitikan Indonesia dan siapa yang layak memimpin Negara Indonesia ini, agar dapat berkembang menjadi negara besar dan maju yang di akui di kancah Internasional dan di lirik oleh dunia, serta berpengaruh untuk Dunia ini. Nah kita akan bahas dulu tentang Sistem Politik di Indonesia, yakni sebagai berikut.
Sistem Politik Indonesia adalah berlangsung dalam rangka republik demokrasi perwakilan presidensial di mana Presiden Indonesia ialah kepala negara dan kepala pemerintahan serta sistem multi partai. Kekuasaan eksekutif di jalankan oleh pemerintahan. Kekuasaan legislatif dipegang oleh pemerintah Permusyawaratan Rakyat bikameral. Lembaga Yudikatif yaitu independen dari eksekutif dan legislatif. UUD 1945 mengatur pemisahan kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif secara terbatas. Sistem pemerintahan telah digambarkan sebagai presidensial dengan karakteristik parlementer.
Nah begitulah peran Presiden selaku kepala negara dan kepala pemerintahan. Jadi sebagai warga negara, kita harus bijak dalam memilih pemimpin untuk kemajuan bangsa Indonesia ini. Kita sebagai warga negara Indonesia harus bisa meilmilah dan memilih pemimpin yang nantinya bisa membawa kita kepada tujuan yang di inginkan.
Nah berikut isi dari gagasan dari para Bacapres 2024
1. Anies Baswedan
Anies Baswedan mengeluarkan 5 point gagasan yang di usungnya, yaitu :
Pertama, Anies menginginkan setaranya akses fasilitas dasar di Indonesia, dimulai dari akses kesehatan. Ia menginginkan agar akses kesehatan dimulai dari kandungan ibu hingga anak lahir dan berkembang dijamin melalui program negara.
Kedua, Anies menyoroti pentingnya akses pendidikan di Indonesia lantaran sektor tersebut merupakan bekal utama untuk mengembangkan potensi setiap manusia.
Ketiga, lapangan pekerjaan yang setara bagi seluruh masyarakat. Sebab menurutnya perekonomian saat ini masih tersentralisasi di DKI Jakarta.
Keempat, Anies menginginkan terbentuknya tata kelola kebutuhan dasar, misalnya pemenuhan beras bagi mereka yang statusnya pra sejahtera di tengah kenaikan harga kebutuhan hidup. Ia juga menginginkan agar petani sejahtera dengan cara mengoreksi tata niaga dan memerangi mafia di bidang pertanian.
Kelima, prioritas penegakan hukum yang adil, pemberantasan korupsi, dan meningkatkan kredibilitas pengadilan. Anies juga menginginkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali independen seperti dahulu sebelum revisi UU KPK.
2. Ganjar Pranowo
Bacapres PDIP Ganjar Pranowo memulai gagasannya dengan target menuju Indonesia emas pada satu abad atau 2045 mendatang. Ia membeberkan gagasan terkait enam pilar yang ingin di capai Ganjar, yaitu :
Pertama, pangan dan stop ekspor. Ganjar menginginkan inovasi dan stabilisasi bahan pokok dengan cara menggenjot semua sentra produksi dan mengaktivasi birokrasi untuk memantau persediaan bahan pokok. Ia juga menargetkan untuk menghapus kemiskinan hingga nol.
Kedua, lingkungan. Ganjar berpandangan Indonesia haus mengembalikan alam Indonesia di tengah perubahan iklim melalui pengurangan emisi gas rumah kaca. Kemudian memaksimalkan implementasi ekonomi hijau dan ekonomi biru.
Ketiga, energi. Ganjar mengatakan Indonesia membutuhkan energi yang tidak mencemari melainkan energi baru terbarukan (EBT). Keempat, digitalisasi, melalui infrastruktur dan literalisasi digital yang apabila dimaksimalkan maka Indonesia diprediksi memperoleh Rp4.531 triliun pada 2030.
Kelima, pendidikan dan kesehatan. Ganjar juga menginginkan agar pemerintah benar-benar terjun dalam memenuhi kebutuhan kesehatan anak sejak dalam kandungan hingga pendidikannya ketika dia sudah beranjak tumbuh. Kesehatan dan pendidikan yang baik menurutnya akan mengurangi pengangguran.
Keenam, penegakan hukum. Mantan Gubernur Jawa Tengah itu juga menargetkan Indonesia mampu memaksimalkan penguatan pada Kepolisian, Kejaksaan, dan KPK. Caranya, ia membuat tiga pondasi yakni melipat gandaan anggaran, digitalisasi pemerintahan, dan membasmi korupsi.
3. Â Prabowo Subianto
Bacapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto mendapatkan kesempatan terakhir untuk menyampaikan gagasannya apabila terpilih menjadi Presiden di 2024 mendatang. (Antara Foto/Hendra Nurdiyansyah)
Bacapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto mendapatkan kesempatan terakhir untuk menyampaikan gagasannya apabila terpilih menjadi Presiden di 2024 mendatang. Ia mengungkapkan ada sejumlah tahapan dan strategi transformasi menuju Indonesia emas 2045.
Prabowo kemudian menyampaikan 17 program prioritas. Pertama, terciptanya swasembada pangan dan target menjadi lumbung pangan dunia. Kedua, pemberantasan atau penghilangan angka kemiskinan di Indonesia.
Ketiga, pemberantasan korupsi. Keempat peningkatan akses kesehatan secara menyeluruh kepada masyarakat. Kelima, penguatan pertahanan negara agar tidak diinjak-injak bangsa lain.
Keenam, swasembada air atau menjadikan air sebagai komoditas strategik sebab menurutnya PBB sudah meramalkan banyak negara akan mengalami krisis air. Ketujuh, mencapai swasembada energi.
Kesebelas, program rumah murah untuk masyarakat desa. Kedua belas, pemberantasan narkoba sebagai cara meningkatkan kualitas generasi muda. Ketiga belas, melanjutkan pemerataan ekonomi, penguatan UMKM, pembangunan IKN sebagai pemerataan.
Keempat belas, reformasi politik, hukum, dan birokrasi. Kelima belas, menjamin pelestarian lingkungan hidup. Keenam abelas, pelestarian seribu daya dan peningkatan ekonomi kreatif. Terakhir, prestasi olahraga hingga kancah internasional.
Nah, itulah isi gagasan dari para Bacapres Indonesia 2024.
Sebagai warga negara yang baik, kita harus memilah dan memilih Presiden sesuai dengan kebutuhan rakyat Indonesia, agar semua cita-cita negara bisa tercapai dan nantinya tercipta kemakmuran dalam berbangsa bernegara di Indonesia ini.
Kita juga harus bijak dalam mengambil keputusan pemilihan Presiden 2024 nantinya, supaya apa yang kita inginkan bersama-sama, yang nantinya akan berdampak sekali untuk kehidupan kita, karena pemimpin merupakan roda penggerak untuk sebuah negara, perilaku rakyat tercermin dari perilaku serta kebijakan yang di ambil oleh pemimpinnya.
Solusi yang paling tepat yaitu, kita sebagai warga negara haruslah juga punya pemahaman dan wawasan dalam pemilihan presiden nantinya, bukan berdasarkan hasil sogokan dari para pemimpin yang memberikan bantuan ketika pemilihan dilaksanakan, yang di iming-imingi berbagai tawaran dan bantuan, yang tujuannya hanya untuk kemenangan pribadi yang dipikirkannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H