Kebhinekaan menjadi salah satu ciri dalam kemajemukan masyarakat Indonesia yang telah ada sejak zaman dahulu. Kebhinnekaan masyarakat yang ada mulanya merupakan sebuah realitas sosial-budaya kemudian tumbuh dan berkembang menjadi bagian dari kesadaran kolektif bangsa Indonesia, dan diekspresikan dalam semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" (Ahimsa-Putra, 2014). Indonesia merupakan negara dengan seribu pulau mulai sabang hingga merauke tentu saja akan memiliki berbagai macam perbedaan dalam bingkai masyarakatnya. Mulai dari perbedaan agama, kebudayaan, adat istiadat, tarian daerah, makanan daerah, hingga ras kulit. Sejak masih menjadi kawasan Nusantara, negara Indonesia telah kompleks menunjukkan berbagai macam perbedaan kebudayaan dari peninggalan-peninggalan kerajaan pada masa tersebut. Hal ini didasarkan karena setiap daerah tentu saja memiliki cara hidup atau culture yang berbeda-beda satu sama lain sehingga membentuk sebuah keragaman dalam bingkai Nusantara.
Terlepas dari hal tersebut ekspresi paling nyata dalam kebhinekaan adalah munculnya bahasa-bahasa daerah. Dalam ranah perkuliahan tentu saja kebhinekaan ini akan muncul karena adanya keragaman budaya yang berasal dari mahasiswa masing-masing daerah. Berbagai daerah berkumpul menjadi satu dalam jenjang perkuliahan yang dituju, seperti halnya saat di Universitas Airlangga yang terdiri dari mahasiswa-mahasiswa dari sabang sampai merauke. Dalam kehidupan perkuliahan Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa dasar yang menghubungkan antara komunikasi mahasiswa satu dengan mahasiswa lainnya. Mereka memiliki latar belakang yang berbeda-beda mulai dari perbedaan adat istiadat, agama, suku, ras, hingga makanan. Kebudayaan ini mendasari diri mahasiswa memiliki karakter yang berbeda-beda. Mahasiswa dituntut untuk bisa bekerja sama dengan mahasiswa lainnya dalam menyelesaikan tugas maupun sebuah projek sehingga mau tidak mau mereka harus mampu beradaptasi baik secara kebudayaan maupun akademik.
Mahasiswa datang dari latar belakang budaya, agama, suku, dan etnis yang berbeda. Memiliki pemahaman yang kuat tentang Bhineka Tunggal Ika membantu mahasiswa untuk menghargai keragaman ini dan menghindari prasangka serta diskriminasi yang dapat menghalangi pembangunan sosial dan akademik yang harmonis. Bhineka Tunggal Ika menjadi landasan dasar mahasiswa untuk mampu melihat mahasiswa lainnya dengan sudut pandang kebersamaan bukan lagi perbedaan di setiap daerahnya. Dengan begitu bahaya konflik antara mahasiswa mampu diminimalisir dengan mindset yang beranggapan bahwa mahasiswa adalah seorang saudara sehingga perbedaan bukan lagi menjadi penghalang kerja sama. Keberagaman ini akan menjadi aspek yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan setiap daerahnya karena secara tidak langsung dalam kehidupan sehari-hari akan mengetahui juga bagaimana culture antar teman. Di era globalisasi saat ini, banyak perusahaan dan organisasi beroperasi di tingkat internasional. Memiliki pemahaman tentang Bhineka Tunggal Ika membantu mahasiswa untuk siap menghadapi dunia kerja yang multikultural dan multietnis. Kemampuan untuk beradaptasi dengan keanekaragaman dan bekerja sama dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda akan menjadi aset berharga dalam karir profesional mereka.Keberagaman mewujudkan keindahan yang tidak bisa diuraikan dengan adanya keberagaman merupakan wujud kekayaan yang dimiliki oleh bangsa.
 Untuk itu sebagai Putra-Putri bangsa wajiblah kita menanamkan rasa persatuan dan kesatuan sesuai nilai dasar negara kita yaitu Pancasila pada sila ke 3, dengan bersatu padu mewujudkan kehidupan yang sejahtera dan makmur. Tanam pikiran bahwa perbedaan itu indah bukan hal yang aneh sehingga kita lebih bisa menghargai perbedaan dalam berbangsa dan bernegara. Dengan memahami dan menerapkan konsep Bhineka Tunggal Ika, mahasiswa dapat berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang harmonis, toleran, dan inklusif. Selain itu, mereka juga akan mendapatkan manfaat pribadi dalam bentuk peningkatan wawasan, pemahaman lintas budaya, dan keterampilan interpersonal yang berharga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H