Mohon tunggu...
Maifil Eka Putra
Maifil Eka Putra Mohon Tunggu... Jurnalis - jurnalis, enterpreneur, social developer

Kita berduka karena bencana yang melanda tanah ibu kita.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Disangka Hernia Ternyata Tumor Sebesar Kelapa

29 Maret 2011   06:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:20 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13013791511360769356

[caption id="attachment_98265" align="alignleft" width="300" caption="Yatiman, 76 th, didamping isteri Rokayah, 53 th, di Irna LKC-DD."][/caption]

Sejak Yatiman usia 25 tahun,  lelaki yang kini sudah berusia 76 tahun, merasa ada yang aneh dengan kemaluannya. Di daerah selangkangan, tepatnya di bawah Mr P  tumbuh seperti kutil, tapi tidak ada terasa gatal dan keluhan lain, meskipun lama-kelamaan daging tumbuh itu makin membesar.

Selain posisi tumbuhnya di kawasan yang vital sehingga membuat malu untuk diperlihatkan kepada orang lain, daging tumbuh itu pun tidak memberikan efek sakit, nyeri dan senat-senut.

"Hanya membuat risih saja karena ada yang aneh diselangkangan saya," jelas Warga Cilangkap ini meceritakan kisahnya, Selasa (29/3).Tindakan pembiaran itu dilakukan sampai ia sudah menjadi kakek dari  6 cucu yang lahir dari tiga anaknya. Itu pun karena daging tumbuh bukan lagi membuat risih tapi juga sudah mulai mendatangkan rasa nyeri kendatipun frekwensinya tidak terlalu sering. Karena itu, ia pun mulai memberanikan diri untuk datang ke Puskesmas, itu Ia lakukan 3 tahun yang lalu. Pihak Puskesmas menyatakan itu Hernia dan harus dioperasi di Rumah Sakit.

Terus terang mendengar kata operasi itu, kata Yatiman, ia menjadi berpikir panjang. Pasalnya, selama ini dari usaha serabutan menjadi kuli bangunan, ia tidak berhasil menabung untuk kebutuhan pengobatannya. Ia hanya mampu memenuhi kehidupan sehari-hari membesarkan ketiga anaknya. Karena itu pula sejak remaja hingga umur 73 tahun itu,  ia tidak pernah konsultasi ke dokter. Yang ia lakukan hanyalah mengurut dan mengolesi balsem. Itupun kalau dilakukan sendiri dan terkadang Ia minta bantuan isterinya Rokayah, 53 tahun.

Yah, kemiskinan. Itulah yang menjadi alasan utama dari Yatiman tidak mengobati daging tumbuh itu, yang sejak 3 tahun lalu masih diasumsikan sebagai Hernia yang harus dioperasi. Sejak itu pula Yatiman sebenarnya tidak bisa mencari nafkah, biaya sehari-hari kini dibantu 3 anaknya yang masih berekonomi pas-pasan.

Dari setiap rintihan sakit yang datang tiba-tiba, Yatiman mengaku menghunjamkan doa pada Allah SWT sekuat-kuatnya. Ia berharap segera dapat kesembuhan dari penyakitnya. Karena itu pula Yatiman dan Isteri tidak pernah meninggalkan shalatnya. Bahkan Ia makin memperbanyak ibadah sunnah berharap segera mendapat jamahan kesembuah dari Ar Rahman.

Bak gayung bersambut, dari kesabarannya menanti jawaban dari doa-doanya, Ia menyaksikan tetangganya habis pulang dari rawatan Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa (LKC-DD) di Ciputat. Tentangganya juga habis operasi Hernia. Singkat cerita, Yatiman pun ingin menapaki kesembuhan tentangganya itu.

Ia pun mendatangi LKC-DD dan mendaftar menjadi member dengan membawa Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), Foto Copy KTP dan KK. Di LKC-DD ia mengisi formulir pendaftaran (15/1/2011), tiga hari berikutnya (18/1) ia disurvey tim verifikasi LKC-DD, esoknya (19/1) ia diterima menjadi member LKC-DD dan berhak mendapat layanan pengobatan cuma-cuma selama 1 tahun. Sejak menjadi member LKC-DD ia tidak putus mengkonsulkan penyakitnya dengan spesialis penyakit dalam di LKC-DD.

Seperti diungkapkan Dokter Jaga LKC-DD, Ali Reza, barulah Jumat (25/3) tim dokter LKC-DD memutuskan Yatiman harus dioperasi, itu pun setelah diobeservasi selama 2 bulan. Ketika dioperasi diketahui, penyakitnya yang tadi disangka Hernia,  ternyata tumor yang sudah membengkak sebesar kelapa. Tim dokter berhasil mengeluarkan benda asing itu.

"Alhamdulillah, Allah SWT mengangkat penyakit saya melalui operasi ini. Sekarang saya sudah lega, tinggal pemulihan luka bekas operasi saja," jelas Yatiman didampingi isterinya ketika ditemui di Ruang Rawat Inap LKC-DD.

Ketika tim dokter melihatkan daging yang berhasil dikeluarkan dari perut dan selangkangannya, Yatiman benar-benar terharu dan lega, bukan saja lega karena penyakitnya sudah terangkat, tapi secara bathin ia pun merasa bebas-lepas. Kenapa tidak, bayangan jutaan rupiah untuk operasi yang selama ini menghantuinya, sirna sudah. Semua biaya operasi dan perawatan rumah sakit sudah dicover oleh LKC-DD melalui sumbangan para dermawannya. Alhamdulillah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun