Mohon tunggu...
Maidatul Khasanah
Maidatul Khasanah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Sedang mempelajari kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hegemoni Cinta

11 Oktober 2024   13:59 Diperbarui: 11 Oktober 2024   14:20 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri (edit by canva)

Tentang bersama kamu adalah begitu banyak kejadian yang tak sempat aku ceritakan dalam setiap sudut alinea. Tentang kamu adalah bentuk paling sederhana dari begitu banyak syair dan puisi, yang bertunas lebih rimbun dari helai rambut. Sederhananya begini, kamu adalah wujud nyata yang tak sanggup aku ceritakan dengan barisan kata. 

Kakanda, Sejak perjumpaan denganmu, kini aku menemukan yang tepat dari kekeliruan yang sudah berlalu. Bahwa hanya kepada satu-satunya kamu, tubuhku menemukan penawar lelah. Hanya dalam hangat pelukmu, dengkur tidurku menuai lelap paling nyenyak. Di dekatmu aku merasakan keteduhan paling tenang, lebih dari sekedar rasa nyaman. 

Kakanda, Izinkan aku menyampaikan permintaan paling egois perihal kamu; biarkan aku menjadi manusia paling bahagia memilikimu. Menjadikan aku, satu-satunya pemilik takhta dan mahkota di kerajaan hatimu. Akan aku jadikan kepercayaanmu sebagai candu, yang menuntun langkah pulangku membabat rindu yang lebat. 

Izinkan aku untuk senantiasa bersamamu dalam kondisi apapun, dan selalu menggenggam namamu dalam setiap bait doa. Sebab hanya dengan mendoakanmu, adalah caraku merawat awet cinta yang telah dipercayakan. Mencintaimu adalah tujuan yang tak pernah lelah aku ceritakan pada Tuhan. Sebab yang aku tahu, Tuhan telah mengizinkan kita menikmati suka berganti duka, dan tangis berbalas tawa. 

Memilikimu adalah keinginan paling tegas, yang tak akan pernah cukup untuk hari ini, hari esok, atau bahkan waktu yang akan datang berulang kali. 

Kediri, 11 Oktober 2024

Hegemoni adalah suatu dominasi yang tak terbantahkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun