Tentang bersama kamu adalah begitu banyak kejadian yang tak sempat aku ceritakan dalam setiap sudut alinea. Tentang kamu adalah bentuk paling sederhana dari begitu banyak syair dan puisi, yang bertunas lebih rimbun dari helai rambut. Sederhananya begini, kamu adalah wujud nyata yang tak sanggup aku ceritakan dengan barisan kata.Â
Kakanda, Sejak perjumpaan denganmu, kini aku menemukan yang tepat dari kekeliruan yang sudah berlalu. Bahwa hanya kepada satu-satunya kamu, tubuhku menemukan penawar lelah. Hanya dalam hangat pelukmu, dengkur tidurku menuai lelap paling nyenyak. Di dekatmu aku merasakan keteduhan paling tenang, lebih dari sekedar rasa nyaman.Â
Kakanda, Izinkan aku menyampaikan permintaan paling egois perihal kamu; biarkan aku menjadi manusia paling bahagia memilikimu. Menjadikan aku, satu-satunya pemilik takhta dan mahkota di kerajaan hatimu. Akan aku jadikan kepercayaanmu sebagai candu, yang menuntun langkah pulangku membabat rindu yang lebat.Â
Izinkan aku untuk senantiasa bersamamu dalam kondisi apapun, dan selalu menggenggam namamu dalam setiap bait doa. Sebab hanya dengan mendoakanmu, adalah caraku merawat awet cinta yang telah dipercayakan. Mencintaimu adalah tujuan yang tak pernah lelah aku ceritakan pada Tuhan. Sebab yang aku tahu, Tuhan telah mengizinkan kita menikmati suka berganti duka, dan tangis berbalas tawa.Â
Memilikimu adalah keinginan paling tegas, yang tak akan pernah cukup untuk hari ini, hari esok, atau bahkan waktu yang akan datang berulang kali.Â
Kediri, 11 Oktober 2024
Hegemoni adalah suatu dominasi yang tak terbantahkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H