wisata Sumbar tidak bisa hanya bermodalkan Tourism Resourch, sebab yang tidak kalah penting selain sumber daya alamnya, adalah Tourist service. Wisatawan bukan hanya melihat-lihat pemandangan alam, kesenian, kebudayaan, flora dan fauna atau peninggalan sejarah yang ada di Sumbar. Tetapi, wisatawan juga ingin mendapatkan kesenangan, kelancaran saat perjalanan, kenyamanan, dan hiburan saat berkunjung dan berwisata ke Sumbar.
Pemerintah daerah harus konsisten dalam mengelola objek dan destinasi wisata di Sumbar. Oleh karena itu "Tourist Service" adalah hal yang perlu diperhatikan dengan sedemikian rupa.Â
Hal tersebut mesti dimaksimalkan untuk rasa nyaman, senang dan gembira dalam berwisata dapat tersalurkan kepada wisatawan yang berkunjung ke Sumbar. Tempat-tempat wisata Sumbar yang masih kurang maksimal dari segi Tourist Servicenya, maka dievaluasi dan diperbaiki.
Tourist Service yang maksimal diberikan pemerintah dapat membuat wisatawan merasa bahagia dan mendapatkan kenangan yang indah, jika tidak maka kenangan yang didapat akan buruk.Â
Kenangan buruk bisa terjadi seperti seputar macet, pungli, sampah, dan kepadatan, sehingga yang teringat oleh wisatawan nanti kenangan itu, maka alhasil wisatawan yang datang ke Sumbar akan terus menerus berkurang akibat kenangan buruk yang diperoleh. Maka hak ini yang mesti diantisipasi oleh pihak yang pengampu kepentingan seperti pemerintah daerah, pengusaha, dan masyarakat sekitar lokasi wisata.
Tourist service adalah segala fasilitas, Saranan dan prasarana serta aktivitas yang mesti ada untuk menunjang kenyamanan wisatawan yang berwisata di Sumbar, yang mana pengadaannya disediakan oleh pemerintah daerah, masyarakat dan pengusaha. Fasilitas, sarana dan prasarana tersebut bisa meliputi produk nyata dan produk tidak nyata.Â
Produk nyata adalah fasilitas yang ada untuk menunjang pariwisata dapat berkembang dan adanya pemberian pelayanan pada wisatawan. Produk nyata tersebut meliputi: aksesibilitas yang mudah, sarana pelabuhan, lahan parkir, jaringan listrik, telekomunikasi, air bersih, rumah sakit, jasa pariwisata (biro perjalanan wisata, agen perjalanan wisata, pramuwisata, konvensi, hotel dll).
Produk tidak nyata meliputi sumber daya manusia (SDM) yang bergelut dalam industri pariwisata dan pengetahuan teknik tentang pelayanan wisata dengan indikator pesona yang terdiri dari 7K (keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, keramahan, dan kenangan).Â
Seluruh indikator produk nyata dan tidak nyata dalam pariwisata ini mesti terpenuhi oleh pemerintah daerah yang bertanggung jawab serta pengusaha dan masyarakat yang ikut berkerjasama.Â
Caranya dengan berkolaborasi dan bahu membahu atau bersinergi untuk membangun tempat-tempat pariwisata Sumbar supaya pendapatan daerah dan pendapatan masyarakat meningkat karena pariwisata adalah bagian dari ekonomi kreatif untuk meningkatkan pariwisata.
Pemerintah dituntut mengelola, mengawasi dan mengembangkan tempat-tempat wisata secara sistematis. Caranya dengan berkolaborasi bersama masyarakat. Pariwisata sumbar dari segi koordinasi, kolaborasi dan komunikasi harus terbangun sempurna antara pemerintah, masyarakat setempat dan pengusaha.Â