;Teruntukmu yang tengah dirundung sedih, C.
Bilamana hari itu kau tiba di persimpangan
Kehilangan alamat untuk pulang
Orang-orang malah memberimu potongan luka
Kabar itu harusnya tak pernah tiba
Merundung lalu malam terasa sangat dingin
Harusnya sekali lagi tak ada yang memberimu luka berikutnyaÂ
Sakitnya bertumpuk menyesaki
Bersarang memenuhi kelopak matamu hingga perih
Mel, hentikan cair matamu!
Usai menciumi hari-hari penuh abu
Kulihat mekar tumbuh berkelopak merah
Ranum serta harum
Mawar itu adalah dirimu
Tumbuh di tengah tandus resah
Lantas, pelangi mana yang tak memperebutkanmu?
Mei, 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H