Mohon tunggu...
Kinanti Watson
Kinanti Watson Mohon Tunggu... -

Jangan lihat siapa penulisnya, simak apa yang ditulisnya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kemesraan Abraham Samad dan Yayasan Puteri Indonesia

2 Februari 2015   17:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:57 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Yayasan Puteri Indonesia (YPI) berang atas pemberitaan okezone.com 30 Januari 2015 kemarin dengan judul "Desak Samad Mundur, Kontestan Puteri Indonesia Geruduk Gedung KPK". Artikel empat paragraf itu memberitakan bahwa lembaga swadaya masyarakat bersama (mabes) Antikorupsi membawa sejumlah kontestan Puteri Indonesia di KPK.

Dalam paragraf kedua presidium mabes antikorupsi berkata, "KPK bukan lembaga superbody, kami mendesak Abraham Samad untuk mundur karena terjerat permasalahan etika, norma moral, dan hukum."

Berita itu menyebut bahwa pimpinan KPK adalah penerima gratifikasi berupa perempuan. Ini yang bikin kening berkerut. Maksudnya apa ya? Sampai-sampai pendemo yang mengaku kontestan Puteri Indonesia ini memberikan sejumlah barang bukti gratifikasi berupa tisu dalam kantung plastik warna putih.

Pada 31 Januari YPI melakukan reaksi langsung, lewat situs resminya YPI mengaku keberatan dengan judul pemberitaan itu dan mengaku bahwa lembaganya tidak ada kaitannya dengan demonstrasi yang dimaksud. Pembina YPI, Puteri Indonesia berkata kala ia akan melakuan tindakan tegas. Ia sudah memberi surat pada okezone namun jika tidak mendapat tanggapan maka YPI akan melakukan tindakan lebih lanjut.

Detik.com terindikasi jadi media partner YPI karena pemberitaan menyeluruh tentang prestasi Elvira dan sebagainya cukup komplit di sana. Detik juga cepat tanggap pasca beredarnya foto yang diduga mirip Samad dan Elvira. Sayanfnya klarifikasi foto itu hanya mendatangkan ahli telematika dari KPK, bukan independen. Mereka juga tidak menyertakan foto mentah atau foto sebelum diedit.

Dari pemberitaan Okezone itu dan bagaimana YPI menanggapi, semakin terlihat jelas hubungan "kemesraan" Abraham Samad dan YPI. Ini karena memang sudah YPI dan KPK bekerja sama dengan meluncurkan banyak kampanye antikorupsi yang menyertakan puteri Indonesia.

Apa yang akan dilakukan Okezone? Sepertinya Okezone sebatas memberitakan dari apa yang DIAKUI oleh narasumber yakni presidium mabes antikorupsi itu. Jadi kalau YPI gerah sebaiknya somasi saja yang menyatakan pengakuan itu. Lagipula di sana tidak disebut kontestan Puteri Indonesia  tahun berapa, apakah itu fiktif atau nyata.

Sebaiknya pula orang-orang memang membuka mata bahwa KPK bukanlah lembaga superior. Manusiawi karena di dalamnya terdapat manusia-manusia yang punya hawa nafsu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun