Cokelat pun memberitahu mereka, bahwa idenya itu adalah dengan mewarnai seluruh kertas bergambarnya menjadi warna hitam, lalu meminta tolong kepada pulpen bertinta putih untuk menggambar sesuatu disana.Â
Seperti awan yang bisa diwarnai dengan warna putih, burung dara yang sedang terbang lalu identic dengan warnanya yang putih, sedangkan untuk warna kuning nanti akan digambarkan sebuah bunga matahari, mawar dan lainya.
Semua pun akhirnya menyetujui ide dari si cokelat yang juga dibantu oleh pulpen putih untuk menggambar di atas kertas berwarna hitam.
Tak lama, Hiru pun kembali ke kamarnya setelah pulang dari sekolah dan ia melihat bahwa di meja belajarnya terdapat buku gambar berwarna hitam. Itu menarik perhatiannya. "Wah, apa ini? buku bergambar berwarna dasar hitam? Menarik sekali. Baru kali ini aku melihatnya. Apakah aku harus mulai mewarnai sekarang?" ucapnya dengan mata yang sangat berbinar karena senang.
"Oke, akan ku warnai kamu setelah aku selesai mengganti seragam sekolah ku dengan baju biasa hihhii." Sambil bernyanyi, Hiru pun mengganti seragam nya.
Ketika selesai ia langsung menggambil sebuah krayon berwarna putih untuk mewarnai awan yang cerah telebih dahulu, kemudian kuning untuk mewarnai bunga-bunga yang cantik dan banyak disana. Setelah itu baru disusul dengan warna lainya.
Selesainya mewarnai, Hiru berlari keluar dari kamarnya dan pergi menemui Ibunya untuk melihat hasil karyanya tersebut.
Keadaan di kamar Hiru pun menjadi ramai, karena semua warna dan juga pulpen bertinta putih menari bersama seraya mengatakan bahwa mereka sangatlah senang. "Terima kasih teman-teman, aku dan putih sangatlah senang hari ini karena Hiru memakai kami. Aku dan putih tahu bahwa kalian yang merencanakan ini semua. Kalian adalah teman terbaik, sekali lagi terima kasih karena telah menghapuskan rasa sedih kita." Ucap kuning yang menangis bahagia.
Putih juga ikut menambahkan "Iya benar, kita beruntung sekali memiliki seorang teman seperti kalian. Sangat suka membantu ketika ada teman yang sedang merasa sedih. Dan tak malu apalagi sombong kepada kita yang jarang terpakai ini. Sayang kalian semua."Â
Semua nya pun akhirnya berpelukan dan merasakan kesenangan bersama-sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H