Di sebuah kamar yang sangat luas dan indah, ada seorang anak yang memiliki hobi mewarnai.Â
Anak itu bernama Hiru. Ia bisa menghabiskan waktunya untuk mewarnai saja sekitar dua jam per hari. Ntah itu ia akan lakukan di siang hari maupun sore hari, intinya ia akan mewarnai ketika ada waktu senggang saja.
Suatu hari, ada sebuah warna yang sangat iri sekali terhadap warna hijau dan biru, karena Hiru selalu memakai mereka ketika kali ia sedang mewarnai buku bergambar miliknya. "Huhu.. kenapa yang dipakai lagi dan lagi hanya warna hijau dan biru saja sih, aku kapan? Huhuhu.." ucap si warna kuning sambil menangis di pinggir meja belajar Hiru.Â
Karena dari sekian banyak warna, hanya ialah yang sangat jarang sekali dipakai oleh Hiru dan lalu membuatnya merasa sangat sedih.
Putih yang melihat itu akhirnya menghampirinya lalu memberikan ketenangan untuknya, bahwa tidak apa-apa, masih banyak yang lain yang tidak Hiru gunakan juga termasuk dirinya.
 Apa itu warna putih? Apa yang bisa digunakan oleh warna putih? Bukankah putih juga merupakan warna dasar? Tidak memiliki warna seperti yang lainya. Hei bahkan warna putih lebih merasa sedih dibandingkan dengan warna kuning.
 "Tenanglah, akupun juga sama seperti mu, sangat jarang sekali di pakai oleh Hiru untuk mewarnai. Karena di kertas putih itu, aku tidaklah terlihat." Ucapnya.
Mendengar perkataan dari si putih, kuning pun berhenti menangis. Ia berpikir bahwa apa yang telah dikatakan oleh si putih memang benar, seharusnya si putih lah yang merasakan sangat sedih dibanding dirinya.
Untuk mewarnai di kertas putih, warna putih seakan tidak ada dan tidak terpakai karena dirinya tidak terlihat. Sedangkan warnanya, kuning, masih bisa terlihat jika digunakan di kertas putih tersebut.
Semua warna yang mendengar curhatan dari si putih dan si kuning pun merasa kasihan. Dan secara tiba-tiba warna cokelat mengumpulkan semua warna kecuali kuning dan putih lalu merencanakan sesuatu "Hei teman-teman, aku punya rencana yang sangat bagus dan kurasa kali ini kita bisa membuat mereka senang."
Mereka pun akhirnya penasaran dan bertanya kepada si cokelat bagaimana caranya agar bisa membuat kuning dan putih bahagia.