Mohon tunggu...
Rahmadania Maisyaroh
Rahmadania Maisyaroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mai

hi

Selanjutnya

Tutup

Bola

Penantian Panjang Liverpool Menaklukkan Premier League

4 Juli 2020   13:47 Diperbarui: 12 Juli 2021   15:37 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Akhirnya, Liverpool kembali memuncaki klasemen Premier League yang menandai akhir dari perjalanan panjangnya dalam merebut kembali trofi kasta tertinggi liga Inggris tersebut selama 30 tahun. Liverpool bangkit dari keterpurukannya setalah sebelumnya harus rela menelan pil pahit berupa selisih satu poin dengan Manchester City pada musim 2018/2019 yang menjadikannya sebagai Runner-Up.

Liverpool dikenal sebagai klub raksasa Inggris yang mengalami puasa gelar cukup lama, baik di beberapa liga sepakbola seperti Liga Champions, Piala Super UEFA, dan Liga Inggris itu sendiri. 2019 menjadi titik awal kebangkitan Liverpool, setelah sebelumnya selalu menjadi Runner-Up pada beberapa Liga. 2019 juga adalah tahun dimana mereka keluar menjadi juara liga seantero benua biru dengan menekuk rekannya yang juga sesama di Premier League, Tottenham Hostpur saat Final di markas Atltico de Madrid, Estadio Wanda Metropolitano, Spanyol.

Liverpool kini bagai di atas angin dengan perolehan 86 poin, terpaut 20 poin dengan Manchester City yang hanya memperoleh 66 poin dalam 32 pertandingan. Hasil ini merupakan buah manis dari usaha keras sang manajer dan anak asuhnya yang berkali-kali harus rela diledek oleh penggemar tim lain karena sering kali berujar "Next year is our year" ketika harus puas menduduki peringkat 2 dan menjadi juara tanpa mahkota. Namun tahun ini mereka membuktikannya bahwa "This year is our year!"

Jürgen Klopp kini mencatatkan sejarah karena menjadi pelatih asal Jerman satu-satunya yang berhasil membawa pulang trofi Premier League untuk kembali lagi ke Anfield, setelah sebelumnya Liverpool dimanajeri oleh pelatih asal Inggris, Skotlandia, Irlandia, dan Perancis. Beruntung, Premier League dapat tetap dilanjutkan akibat wabah pandemi Covid-19 yang sempat menghentikan jalannya Liga. Jika tidak, gelar juara yang sudah didepan mata harus kembali sirna dan digantikan dengan ledekan "Next year" lagi.

Performa yang kian membaik mengantarkan Liverpool untuk dapat merasakan euforia kemenangannya di Premier League musim ini. Meski musim ini rasanya akan berbeda karena tak dapat dirayakan bersama para pendukungnya, The Kopites. Well done, Boys!

Walk on, walk on, with hope in your heart...
And you'll never walk alone...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun