Mohon tunggu...
Mahyu Annafi
Mahyu Annafi Mohon Tunggu... Lainnya - Guru Ngaji

Hamba yang sedang belajar menulis, suka membaca dan menelaah berbagai pemikiran. Saya condong menulis ke dunia pendidikan, metal dan isu sosial. Angkatan ke 38 di Kelas Menulis Rumah Dunia (KMRD) di Serang. Sehari-hari berdagang dan menulis di blog.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Mencintaimu Sebenarnya Sebuah Seni

6 November 2024   22:23 Diperbarui: 6 November 2024   22:33 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber dokpri.

Mencintaimu sebenarnya sebuah seni, untuk aku belajar dan memahami diriku. Sebab, orang yang tak tahu diri tak akan memahami diri orang lain. Ia sibuk mencari kesalahan dari pasangannya, padahal pasangannya mati-matian meyakinkan dirnya dan memperjuangkan dirinya. Ia tetap tak sadar, terus menyalahkannya. Ia ingin kesempurnaan tapi lupa berkaca seperti apa dirinya.

Mencintaimu membuatku kuat meski ujian di depan datang silih berganti. Di saat kita terjaga, ingin bercengkrama mesra bersama purnama dalam sunyi, ada lagi yang merontokkan bersama itu. Aku merasa tak berdaya, dan aku merasa tertatih. Kamu ada di sana, menguatkanku. Mengepal tanganku, membangunkanku lantas berbisik,

"Jangan paksa aku memadamkan mentari pagi di hatiku. Sekali-kali jangan. Aku mungkin rapuh di mata mereka, tak apa. Asal kamu tahu, lebih baik aku berselimut gelap dari pada sinar yang penuh pura-pura."

Mencintaimu, menyadarkan aku dan kamu, kita dua insan yang tidak tahu takdir dan goresan masa. Kita mungkin ingin, maka kita jalani. Kita tak berandai-andai soal esok, kita bukan pemegang skenario. Kita hanya percaya, apa yang kita perjuangkan untuk, demi, dan hanya syukur atas nikmat Allah di dasar hati.

Semoga Allah memudahkan jalan itu seperti dan bagaimana caranya. Terasa berat, semoga penuh barokat. (***)

Pandeglang, 6 Oktober 2024   22.11

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun