"Udah ah, kening sampai berkerut begitu. Cepetan sarapannya nanti kesiangan ke sekolahnya."
"Bapak mana, Bu."
"Kamu kayak gak tahu bapak aja, nak."
"Tahu lah, bu. Itu kan bapak aku. Ibu aneh-aneh saja."
"Astagfirullah, Nak. Kamu ya, maksudnya bapak sedang salat Duha. Paham?"
"Oh gitu, paham lah bu," jawabku singkat. "Tapi kenapa sih bapak rajin benar salat, Bu."
"Katanya paham kok nanya lagi. Hehe."
"Ya, juga sih."
"Intinya bapak salat duha itu meminta rejeki berkah, itu saja."
"Hem, gitu ya bu."
Baru tahu aku ada rejeki berkah segala, ya. Tapi urung aku tanyakan ke ibu. "Kalau orangtua ngomong itu dengerin jangan menyanggah," kata si mungil bicara.