Mohon tunggu...
Mahyu Annafi
Mahyu Annafi Mohon Tunggu... Lainnya - Guru Ngaji

Hamba yang sedang belajar menulis, suka membaca dan menelaah berbagai pemikiran. Saya condong menulis ke dunia pendidikan, metal dan isu sosial. Angkatan ke 38 di Kelas Menulis Rumah Dunia (KMRD) di Serang. Sehari-hari berdagang dan menulis di blog.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apa Mungkin Kabinet Zaken Akan Terwujud di Tengah Koalisi Gemuk?

13 September 2024   18:06 Diperbarui: 13 September 2024   18:08 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar Antara.

Harapan Prabowo untuk membentuk kabinet zaken di pemerintahannya nanti memang ditanggapi beragam oleh publik. Ada yang bilang itu solusi untuk meminmalisir bagi-bagi kue kekuasaan, agar lebih terkontrol.


Bagaimana pun, kekuasaan itu punya andil besar terhadap hajat orang banyak. Ketika diberikan kepada orang yang tidak tepat akan merepeotkan untuk kepentingan rakyat. Kabinet Zaken bisa jadi solusi untuk membuat kebijakan yang tepat sasaran. Apalagi dari kabar yang ada, akan ada 44 kementerian yang membantu.

Kabinet zaken bisa opsi efektifitas menteri. Karena yang bersangkutan tahu problematika dan bisa mencari solusi tepat sasaran. Walau pun sebagian kalangan melihat wacana kabinet zaken agak skeptis. Bagaimana tidak, Prabowo didukung KIM yang cukup gemuk.

Mesin partai mereka begerak menyentuh akar rumput untuk mendukung dan memenangkan Prabowo-Gibran. Keinginan itu pun tercapai. Tentu saja, wajar, ketika bagi-bagi kursi sesama kawan koalisinya. Jatah menteri bukan lagi menjadi rahasia.

Dengan Prabowo membuat kabinet zaken apa tidak mungkin membuat teman koalisi agak terganggu. Ada yang harus dipangkas jatah kursinya. Hal ini yang disindir Rocky Gerung terjadi keretakan di tubuh koalisi itu karena kepentingan terusik.

Sejarah kabinet zaken ini kan pernah diterapkan di masa pemerintahan Bung Karno, dan sebagian kalangan menyebut itu gagal. Bukan tidak mungkin kalau diterapkan di masa sekarang pun gagal pula. Lagi soalnya adalah kepentingan terganggu pun terusir.

Padahal masa dulu dan masa sekarang, pun dengan aktor politiknya. Kalau dulu gagal barangkali karena proses bangsa kita baru saja berdiri. Kita dirongrong oleh penjajah yang ingin kembali berkuasa, di saat yang sama orang dalam banyak yang bertingkah karena miskomunikasi atau hasrat berkuasa yang tinggi.

Beda sekarang yanng relatif aman. Perangkat bernegara kita kuat. Untuk menerapkan kabintet zaken bukan hal mustahil selama Prabowo mencukupi syaratnya: koalisi harus kompak dan konsisten. Bagi saya, tentu kabar baik.

Walau kita tidak menutup mata dengan wacana tambahan kemenetrian itu dilematis. Pastinya akan banyak anggaran yang terkuras. Alangkah efektifnya, kabinet zaken diterapkan dan mengurangi kementerian agar lebih ringan dengan menggabungkan mana yang sejalan. Semoga, saja ya. Wallahu'alam. (***)

Pandeglang, 13 september  17.59

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun