Mohon tunggu...
Mahyati
Mahyati Mohon Tunggu... Guru - Bersyukur

Belajar berjuang bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Nilai Karakter Fundamental di Masa Pandemi

18 November 2020   15:28 Diperbarui: 18 November 2020   15:30 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan karakter di Indonesia sebenarnya merupakan bagian esensial yang menjadi tugas sekolah. Namun dalam kenyataannya dua hal ini belum bisa berjalan secara selaras, karena pencapaian akademis mengalahkan idealitas peran sekolah dalam pembentukan karakter. 

Pendidikan karakter kini menjadi suatu wacana utama dalam kebijakan nasional di bidang pendidikan yang tersirat dalam Naskah Rencana Aksi Nasional Pendidikan Karakter yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional pada tahun 2010. 

Mulai tahun kemarin kegiatan pengembangan karakter sudah dilaksanakan di sekolah-sekolah yang diawali dengan Bimtek Pendidikan Karakter. Guru-guru di latih untuk tepuk PPK, Salam PPK, dan karakter yang dikembangkan di sekolah. 

Pendidikan Karakter, dapat dibentuk dengan tata cara yang bertahap dalam jangka waktu yang panjang. Menurut (King, 2012) Pembentukan karakter ini merujuk pada bawaan individu serta merujuk pula pada pengalaman individu ketika berada di lingkungannya baik secara subyektif maupun obyektif. 

Pendidikan karakter, sekarang ini mutlak  diperlukan bukan hanya di sekolah saja, tetapi di rumah dan di  lingkungan sosial. Pendidikan karakter merupakan salah satu tujuan penting dari Pendidikan Nasional Indonesia. 

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Pasal 3 menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pada musim pandemi ini pendidikan karakter sangat penting dikembangkan untuk siswa. Pada kegiatan BDR ini kegiatan siswa tidak terpantau oleh guru melainkan oleh orang tua. 

Pendidikan karakter adalah sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan yang bijak dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya (Megawangi dalam Kesuma, 2013, hlm. 5). Menurut Kemendiknas Tahun 2010 ada 18 nilai-nilai pendidikan karakter sebagai berikut :

Nilai

Deskripsi

Religius

Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianut, toleran dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

Jujur

Perilaku yang selalu berupaya untuk menjadi orang yang sesuai dan menetapi apa yang dilakukan baik dalam perkataan, tindakan, maupun pekerjaan.

Toleransi

Sikap dan perilaku yang menghargai perbedaan ras, agama, etnis, pendapat, tindakan yang berbeda.

Disiplin

Tindakan yang berperilaku tertib dan patuh pada ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Kerja Keras

Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikannya dengan sebaik-baiknya.

Kreatif

Berpikir dan bekerja dengan menghasilkan cara baru atau unik dari yang telah ada/dimiliki.

Mandiri

Sikap dan perilaku yang tidak bergantung pada orang Iain saja.

Demokrasi

Cara berpikir, bersikap dan bertindak yang mempertimbangkan hak dan kewajiban dirinya dan orang banyak.

Rasa Ingin Tahu

Selalu berupaya untuk mengetahui lebih dalam dan meluas dari sesuatu yang dilihat, didengar dan dipelajari secara umum.

Semangat Kebangsaan

Berpikir, bertindak dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

Cinta Tanah Air

Berpikir, bersikap dan bertindak yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan terhadap segala aspek bangsa dan negara.

Menghargai Prestasi

Mampu mendorong diri untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan mengakui, serta menghargai keberhasilan orang lain.

Bersahabat/Komunikatif

Tindakan yang memperlihatkan rasa senang untuk bergaul, berbicara, dan bekerja sama dengan orang lain.

Cinta Damai

Perilaku, sikap, perkataan, dan tindakan yang membuat orang lain merasa senang dan damai atas kehadiran individu tersebut.

Gemar Membaca

Kebiasaan yang selalu memberikan waktu untuk membaca dan berbagi bacaan yang bermanfaat dan memberikan kebajikan bagi dirinya.

Peduli Lingkungan

Selalu berupaya untuk menjaga dan melestarikan lingkungan di sekitarnya, termasuk menjaga, mencegah dan memperbaiki tatanan alam di sekitar.

Peduli Sosial

Sikap dan tindakan yang selalu ingin menolong dan membantu orang Iain dan masyarakat umum yang membutuhkan.

Tanggung Jawab

Selalu melaksanakan dan menyelesaikan tugas dan kewajiban diri, masyarakat, lingkungan, negara, dan Tuhan YME.

Sumber: Pedoman Sekolah Kemendiknas (2010, hlm.9)

Berdasarkan data tersebut ada beberapa sikap karakter yang harus lebih ditekankan dalam pembelajaran di masa pendemi ini, misalnya sikap jujur, tanggung jawab, kerja keras dan gemar membaca. 

Sikap jujur sangat diperlukan dan dikembangkan ketika siswa mengerjakan tugas BDR. Siswa dilatih untuk jujur dalam mengerjakan tugas sendiri, bukan orang tua yang mengerjakan.

Sikap tanggung jawab dan kerja keras ditanamkan kepada siswa untuk berusaha  mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dengan baik dan tepat waktu. 

Apabila sikap ini sudah tumbuh dan tertanam dalam diri siswa maka otomatis akan meningkatkan belajar siswa secara mandiri di rumah. Kegiatan gemar membaca penting sekali, karena guru dalam memberikan tugas pasti sangat terbatas sekali penjelasannnya. Untuk melengkapi informasi yang ada, siswa harus mau membaca bahan ajar sendiri yang ada di buku paket, mungkin sumber internet. 

Membaca merupakan kemampuan literasi yang sedang dikembangkan di dunia pendidikan. Semakin banyak membaca berarti pengetahuan siswa akan selalu bertambah walaupun hanya sedikit.

Pengembangan pendidikan karakter di rumah tidak lepas dari dukungan orang tua siswa. Guru membimbing siswa dan mengarahkan untuk kegiatan siswa di rumah yang melatih pendidikan karakter siswa. 

Waktu di rumah lebih banyak daripada waktu belajar di sekolah sehingga lebih banyak berinteraksi dengan orang tua. Kerjasama yang baik dengan orang tua sangat diperlukan untuk keberhasilan pendidikan karakter di masa sekarang ini. Karakter dibentuk tidak dapat instan tetapi memerlukan tahap demi tahap dan waktu yang lama. 

Siswa yang pandai dengan karakter yang baik akan berguna bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat serta mampu menjadi generasi penerus bangsa ini di masa mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun