Peran besar kaum kiai dan santri dalam perjuangannya melawan penjajahan bangsa asing yang bertepatan dengan resolusi jihad Mbah KH Hasyim pada tanggal 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri. Itu juga yang menjadi alasan ditetapkannya hari santri pada tanggal tersebut.
Pada tahun 2015 lalu, hari itu menjadi refleksi bagi golongan santri dan bangsa untuk mengingat kembali sejarah perjuangan kaum pondok pesantren dalam berjuang melawan penjajah, ingatan sejarah akan memberikan bekal bagi para santri pada zaman modern sekarang ini untuk selalu berbenah memperbaiki kulaitas diri demi kemajuan bangsa Indonesia.
Pada tahun ini peringatan Hari Santri Nasional 2022 telah dirilis Menag Yaqut Cholil Qoumas, Selasa, 27 September 2022 malam. Disiarkan langsung melalui chanel youtube Kemenag RI, seremonial ini dipusatkan di Lapangan Kampus II Universitas Islam Negeri (UIN) KH Abdurrahman Wahid, Pekalongan.
Dalam kesempatan itu, Menag juga me-launching tema dan logo peringatan Hari Santri 2022. Tahun ini, peringatan Hari Santri mengangkat tema “Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan”. Menurut Menag Yaqut, tema tersebut mengandung pesan bahwa santri adalah pribadi yang selalu siap sedia mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara.
Sejarah telah membuktikan bahwa santri selalu ada dalam setiap fase perjalanan Indonesia. Ketika Indonesia memanggil, santri tidak pernah mengatakan tidak. Santri dengan segala kemampuannya, bisa menjadi apa saja. Santri tidak hanya ahli ilmu agama, tetapi juga menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Meski bisa menjadi apa saja, santri tidaklah melupakan tugas utamanya menjaga agama. Karena salah satu tujuan agama adalah untuk memuliakan manusia. Sebaliknya, agama tidak diturunkan untuk merendahkan martabat kemanusiaan.
Pada tahun ini, Hari Santri mengusung enam filosofi ynag terdapat didalam logo Hari Santri. Yang pertama, yaitu merangkul berarti melingkarkan lengan pada pundak (tubuh, pinggang, dan sebagainya) orang lain sambil melingkarkan kedua lengan.
Ini bermakna melindungi, memberikan empati dan kepedulian. Yang kedua yaitu jabat tangan berarti mengandung makna keakraban dalam setiap pertemuan, saling berbudaya, memberikan sapa. Mengulurkan tangan untuk saling membantu antar manusia dengan manusia yang lain. Yang ketiga, daun berarti daun hijau tidak hanya mengandung makna kehidupan dan energi pada manusia, tetapi juga harapan.
Yang keempat, Infinity berarti simbol tak hingga (bahasa Inggris: infinity symbol) yang dilambangkan sebagai ∞, merupakan simbol matematika yang mewakili konsep tak hingga. Yang kelima, matahari berarti terus memberikan cahaya untuk kehidupan manusia.
Matahari merupakan sumber energi alam semesta dan penghuninya, mengandung makna daya yang tidak pernah habis. Yang keenam, mata indera berarti penglihatan manusia, untuk memandang segala hal, melihat keadaan sekitar. Ini mengandung pesan melihat dan mengamati apa yang terjadi dan apa yang bisa diperbuat.