Mohon tunggu...
mahugha utg
mahugha utg Mohon Tunggu... Dosen - dosen ft umuslim matangglumpangdua bireuen aceh indonesia

dosen ft umuslim matangglumpangdua bireuen aceh indonesia

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Menuju Pemilu 2024

8 Mei 2022   02:29 Diperbarui: 8 Mei 2022   06:14 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

                                                                                                         

Analisis..

Konstelasi politik  pada  tahun 2024 akan sangat   ruwet  mulai  terasa dan terlihat dari sekarang. Nuansa politiknya Beda dengan pemilu pemilu tahun sebelumnya.

Keruwetan ini tentu bisa mempengaruhi  konstelasi politik Nasional. Pesta rakyat yang digelar Lima tahunan ini cendrung bernuansa  politik  Kapitalis, Oligharki dan korporasi. Rakyat  akan semakin sulit dan bingung untuk menentukan calon calon pemimpin yang masih idealis. baik di Parlemen maupun dipemerintahan seperti Presiden, Gubernur maupun Bupati.

Politic transaksional yang  sudah terjadi saat ini tidak bisa dihindari dan sudah bertahun tahun berjalan dinegeri ini. Mulai dari Pileg. Pilpres. Pilkada hingga ke Pilkades. . Idealism rakyat dirudapaksa untuk di perjual -belikan  kepada para calon pemimpin. berapapun harganya.  Rakyat digiring  kepada nilai nominal. dibanding memilih figur calon pemimpin. 

Indonesia adalah pada tahun 2024 memiliki agenda pemilu yang cukup banyak yaitu 3 Kali Pemilu.  2 Kali pemilu Pilkada. Satu kali Pilpres dan Pileg. Dengan menghabiskan dana yang cukup besar  sekali pemilu bisa menghabiskan dana lebih dari 100 triliun itu untuk penyelenggara pemilu, dan juga peserta pemilu juga menghabiskan  triliunan rupiah karena mahalnya cost politik di Indonesia.

Apa sich output nya?

Kalau kita lihat dari sistem pemilu tak banyak perubahan  biasa biasa saja. Akan tetapi Rakyat telah diracuni oleh politik identitas dengan memainkan isu-isu agama sehingga sesama tetangga sudah saling bermusuhan, yang jelas para politisi semakin gila menjadi POLITIKUS yang doyan Korup. Ideology politik rakyat semakin hilang tersisih oligharki Kapitalis dan Negara semakin tergadaikan oleh tumpukan utang.

Apa jalan keluar keruwetan  konstelasi politik 2024.

1. Pilih Presiden dan wakil Presiden yang sanggup BAYAR UTANG

2. Presiden  dan wakil Presiden  mampu mengendalikan mafia dan memberangus mafia yang selama

    ini sangat merugikan negara.

3 . Pilih calon DPR RI, DPRD, DPRK  yang bersih  dari lingkaran mafia sehingga setiap kebijakannya

     berpihak kepada rakyat.

4.Rakyat menolak politik uang, sehingga calon pemimpin yang terpilih benar-benar pemimpin yang

    amanah yang berpihak kepada rakyat.

5. Penyelenggara pemilu benar-benar independen tidak memihak  kepada siapapun, berintegritas

   dan menjunjung tinggi  rasa keadilan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun