Mohon tunggu...
Natalia Mahudin
Natalia Mahudin Mohon Tunggu... Politisi - Penulis & Analis Kebijakan

2016, Sarjana Ekonomi Akuntansi Universitas Pattimura, 2020 Magister Ilmu Ekonomi Universitas Trisakti. Analis APBN Badan Keahlian DPR RI 2017-2021, Tenaga Ahli DPR RI 2021.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Preposisi (Perempuan Progresif Indonesia Timur): Perempuan Menjaga Kebinekaan, Meneguhkan Kebangsaan di Era Digital.

5 November 2023   11:45 Diperbarui: 5 November 2023   11:47 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber : Doc Preposisi
Sumber : Doc Preposisi
Sejarah dan fakta Indonesia adalah keberagaman, suku, ras, etnik, agama, budaya ,bahasa ,dan adat istiadat di dalamnya. Identitas keberagaman hidup bersama ditengah tengah perubahan zaman dan kemajuan teknologi. Saat ini, teknologi sangat berpengaruh terhadap hampir seluruh aktivitas masyarakat terutama pada generasi perempuan.

 

Perempuan Indonesia dituntut untuk lebih peka dan peduli terhadap setiap detik perkembangan zaman, sehingga siap untuk memberikan solusi dan kontribusi terbaik bagi bangsa Indonesia. Perempuan menjadi penggerak kemajuan bangsa melalui pemahaman dan penggerak literasi digital berbasis nilai nilai nasionalisme.

Kebhinekaan, Kebangsaan dan Demokrasi" bukan semata-mata peristiwa publik, namun keduanya ada dan bergerak mulai dari ruang-ruang privat dari dalam kehidupan pribadi, keluarga2 dan komunitas terdekat. Kebhinekaan, kebangsaan dan demokrasi ada dalam pikiran, kesadaran kritis dan sikap2 perilaku sehari-hari. Kesadaran dan tindakan ini kemudian dipupuk dan digerakkan menjadi kesadaran kolektif. Menurut Nancy Purmiasa, S.Pd (Aktivis & Politisi Perempuan) : Dalam Diskusi yang diselnggarakan oleh Preposisi (Perempuan Progresif Indonesia Timur) dengan tema Perempuan  Menjaga Kebinekaan, Meneguhkan Kebangsaan di  Era Digital.

 

Menurutnya dibutuhkan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan; pemerintah, penyedia jasa layanan internet dan industri terkait, komunitas penggiat literasi digital, akademisi, NGO, dll.

Pentingnya melakukan Pendekatan berbeda untuk segmen masyarakat yang berbeda; Perkuat kampanye digital perempuan, kebhinekaan dan kebangsaan bagi kelompok perempuan milenial & Gen-Z;  Strategi & metode mengenalkan literasi digital kepada kelompok masyarakat (perempuan) pedesaan dan berpendidikan rendah yg masih rendah literasi digital.

Diwaktu yang sama Dinas Pemberdayaan Perempuan Provinsi Maluku :: Ir. Maemunah Tualeka, M.Si selaku Kepala Bidang Kualitas Hidup Perempuan menyampaikan bahwa kita perlu selalu mengedepankan keterbukaan dan melakukan sharing bersama di keluarga ini merupakan cara dari seorang ibu dapat membantu keluarganya agar dapat menjaga kebhinekaan dan meneguhkan kebangsaan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun