Rita adalah nama yang selalu ada dalam setiap pelayanan. Sebagai ibu, ia adalah teladan hidup yang mengajarkan arti ketangguhan, pengorbanan, dan cinta tanpa syarat, serta pelayanan kepada Tuhan. Kisah hidupnya adalah inspirasi bagi siapa saja yang mengenalnya.Â
Rita lahir di Bandung, tetapi hidupnya penuh dengan perjalanan. Ketika ayahnya ditugaskan ke Jakarta, keluarga mereka pindah sementara waktu. Tak lama kemudian, mereka menetap di Cirebon, tempat Rita menghabiskan masa remajanya hingga lulus SMA. Selepas SMA, ia kembali ke Bandung untuk mencari pekerjaan.
Sejak kecil, beliau sudah terbiasa dengan tantangan hidup. Saat masih duduk di bangku SD, ia membantu ibunya berjualan makanan di sekolah demi menambah penghasilan keluarga. Pendapatan tersebut digunakan untuk membantu biaya pengobatan ayahnya yang sering sakit.
Ketika beranjak remaja, beliau mulai membuka les privat untuk anak-anak SD. Ia menggunakan penghasilannya untuk membantu membayar uang sekolah dan kebutuhan keluarga. Bahkan saat SMA, ia terus melanjutkan pekerjaan sebagai guru les privat, mengajar anak-anak SD, SMP, hingga SMA. Semua itu ia lakukan untuk membantu biaya sekolah, mendukung adiknya yang masih kecil, dan memenuhi kebutuhan ayahnya yang sakit.
Sayangnya, impian Rita untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi harus ia kesampingkan. Ayahnya yang semakin sakit membutuhkan perhatian dan biaya yang lebih besar, beliau dan kakak-kakaknya harus bekerja untuk kehidupannya.
Meskipun Rita tidak dapat melanjutkan pendidikan, ia bertekad memberikan yang terbaik untuk kedua anaknya. Ia bekerja keras untuk memastikan saya bisa bersekolah di tempat terbaik, sesuatu yang dulu tidak bisa ia nikmati. Bahkan hingga saat ini, beliau terus mendukung pendidikan anaknya, membuktikan bahwa kasih sayangnya tak mengenal batas.
Selain itu, Rita juga dikenal atas pengabdiannya di Gereja Katedral Bandung, karena salah satu kakaknya ada yang berhasil menjadi seorang imam di Gereja Katedral. Ia telah aktif dalam pelayanan gereja sejak kecil dan kini dipercaya sebagai sekretaris gereja. Dengan penuh kesetiaan, ia selalu meluangkan waktu untuk melayani, menunjukkan betapa ia memprioritaskan kehidupan spiritual dan pengabdian kepada Tuhan.
Bagi kedua anaknya, beliau adalah simbol kekuatan. Dari kecil hingga kini, ia telah menjalani hidup sebagai tulang punggung keluarga. Meskipun begitu, ia tidak pernah mengeluh tentang lelahnya. Dengan cinta dan pengorbanan, ia selalu memastikan semua kebutuhan keluarga terpenuhi.
Rita juga mengajarkan kepada anak-anaknya bahwa kesulitan hidup bukanlah alasan untuk menyerah. Ia menunjukkan bagaimana tetap teguh menghadapi tantangan, bekerja keras demi masa depan, dan tetap memberikan kepada orang lain, baik melalui keluarga maupun gereja.
Dari Rita belajar bahwa pengorbanan seorang ibu tidak pernah berhenti. Ia adalah bukti nyata bahwa cinta sejati bukan hanya tentang kata-kata, tetapi tentang tindakan nyata yang membawa dampak besar.
