Mohon tunggu...
Mahrojatin Kholifah
Mahrojatin Kholifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UPGRIS

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implementasi Profil Pelajar Pancasila Karakter Mandiri Pada Siswa di TPA Al-Falah

15 April 2023   10:19 Diperbarui: 15 April 2023   10:29 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

projek-3-643a1a0ca7e0fa29337099d2.jpg
projek-3-643a1a0ca7e0fa29337099d2.jpg
projek-643a19f24addee13d12be9e3.jpg
projek-643a19f24addee13d12be9e3.jpg
PENDAHULUAN

Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA/TPQ) merupakan unit pendidikan nonformal jenis keagamaan berbasis komunitas muslim yang menjadikan Al-Qur'an sebagai materi utamanya, serta belajar materi-materi pelajaran agama Islam seperti do'a harian, tarikh (sejarah Islam), fiqh, dan membimbing mereka menjadi muslim yang taat beragama.

Salah satu TPA yang ada di Mranggen yaitu TPA AL-Falah merupakan salah satu TPA yang berada di Sumberejo RT 3 RW 2 Kec. Mranggen, Jawa Tengah. TPA ini menjadi tempat bagi anak-anak SD untuk belajar agama pada sore hari di Desa Sumberejo, terdapat 70 siswa setiap harinya yang mengaji di TPA AL-Falah, TPA AL-Falah sendiri memiliki 3 guru yang berkompeten dibidang pendidikan Al-Qur'an.

Kemandirian merupakan masalah penting sepanjang rentang kehidupan manusia. Kemandirian sangat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan fisik, yang pada gilirannya dapat mendorong terjadinya perubahan emosional, perubahan kognitif yang memberikan pemikiran logis tentang cara berpikir yang mendasari tingkah laku, serta perubahan nilai dalam peran sosial melalui pengasuhan orang tua. Kemandirian ini biasanya diberikan kepada peserta didik di lingkungan sekolah, baik di sekolah umum maupun sekolah berbasis keagamaan seperti di TPQ/TPA atau Madrasah. Namun, kemandirian yang diberikan di TPA belum sepenuhnya diterima oleh peserta didik secara maksimal. Dari hasil observasi yang diamati oleh peneliti contoh sikap kurangnya kemandirian anak-anak di TPA AL Falah diantaranya kurangnya rasa sadar dalam menata sandal/sepatu setiap anak, mengambil dan mengembalikan barang yang sudah digunakan, mengutarakan pendapat kepada teman dan guru ngaji, belajar buang air kecil, mengenal perbedaan jenis kelamin, menciptakan hubungan baik dengan sesame teman, guru ngaji, kurangnya kesadaran dalam membantu teman.

Prayitno menyatakan bahwa kemandirian merupakan kondisi pribadi yang telah mampu memperkembangkan pancadaya kemanusiaan bagi tegaknya hakikat manusia pada dirinya sendiri dalam bingkai dimensi kemanusiaan. Anak yang mandiri adalah anak yang mampu mewujudkan kehendak atau realisasi diri tanpa bergantung dengan orang lain. Untuk dapat menjadi mandiri, seseorang perlu memahami dan menerima diri secara objektif, positif dan dinamis, memahami dan menerima lingkungan secara objektif, positif dan dinamis, mampu mengambil keputusan, mengarahkan diri sendiri, serta mewujudkan diri sendiri.Sama halnya dengan mewujudkan kemandirian, anak mesti mampu menerima diri dan lingkungan, berani mengambil keputusan dalam segala hal, mengarahkan dirinya sesuai denga tujuan yang telah ditetapkan serta mewujudkan diri sendiri untuk mencapai tujuan serta yang diinginkannya.

(Armanto dan Sumaryati, (2014) mendiskripsikan  dari  hasil  kemandirian  berupa;

  • kemandirian  berpikir dan   bertindak,   
  • kemandirian   dalam   mengambil   keputusan, 
  •  kemandirian   dalam mengarahkan  diri, 
  • kemandirian  dalam  mengembangkan  diri,
  •  kemandirian  dalam penyesuaian  diri  terhadap  norma  yang  berlaku. 

Kemandirian merupakan aspek penting  yang  sebaiknya  dimiliki  setiap anak, karena berfungsi untuk membantu mencapai   tujuan   hidupnya   sehingga akan  sukses  serta memperoleh penghargaan    dan    pencapaian    yang positif    di    masa    mendatang.    Tanpa didukung  sifat  mandiri,  anak  akan  sulit mencapai    sesuatu    secara  maksimal. Kemandirian   merupakan   kemampuan untuk melepaskan diri dari ketergantungan    terhadap    orang    lain dalam  melakukan  kegiatan  atau  tugas sehari-hari.  kemandirian yang merupakan pandangan tentang pelajar yang mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-harinya. Maksud dari profil pelajar pancasila sendiri adalah gambaran atau wujud/perbuatan dari pelajar yang menerapkan atau mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-harinya baik disekolah maupun dilingkungan rumahnya (Leuwol: 2020).

Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan serta mengembangkan kemandirian anak-anak di TPQ agar memiliki kemandirian yang baik untuk bekal hidup bermasyaraat. Siswa siswi TPA AL-Falah diberikan sosialisasi tentang Implementasi Profil Pelajar Pancasila Karakter Mandiri menggunakan media video yang menarik dan menyenangkan. Mereka juga diberikan penjelasan mengenai kemandirian  berpikir dan   bertindak,   kemandirian   dalam   mengambil   keputusan,   kemandirian   dalam mengarahkan  diri,  kemandirian  dalam mengembangkan  diri,  kemandirian  dalam penyesuaian  diri  terhadap  norma  yang  berlaku.  Selain itu, ada sesi diskusi dan tanya jawab setelah pemberian memahami materi-materi yang disampaikan. Selain itu, target yang ingin dicapai dari kegiatan ini yaitu anak-anak mampu menerapkan kemandirian di rumah, sekolah dan TPA . Anak-anak TPA diharapkan lebih mudah memahami tentang pentingnya kemandirian agar selain mereka pandai membaca Al Qur'an dan memiliki ilmu pengetahuan keagamaan, anak-anak TPQ juga memiliki kemandirian yang baik. Hal ini juga dimaksudkan agar generasi muda nantinya bisa membawa dampak yang baik dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mandiri.

Dari pelaksanaan sosialisasi dan pengajaran Implementasi Profil Pelajar Pancasila Karakter Mandiri  ini, kami bisa mengamati dan menjelaskan bagaimana perkembangan kemandirian yang telah mereka pelajari. Pengajaran berbasis audio visual ini mampu memberikan solusi kepada peserta didik di TPA dalam meningkatkan motivasi dan minat anak untuk belajar, mengingat anak-anak zaman sekarang lebih akrab dan menyukai media teknologi dengan visualisasi yang menarik dan menyenangkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil 

Berdasarkan hasil sosialisasi peserta didik menerima materi dengan sangat aktif dan antusias. Berbagai metode sudah kami terapkan agar penyampaian materi tersampiakn dengan baik, selain itu kami menggunkan media agar peserta didik menarik mengikuti kegiatan yang kami lakuka. Pihak mitra mendukung adanya kegiatan yang kami lakukan karena agar peserta didik memperoleh pengalaman yang belum  pernah diberikan oleh pihak TPA Al-Falah. Pihak mitra juga memfasilitasi agar kegiatan tersebut berjalan dengan lancar.

Setelah sosialisasi kami lakukan, peserta didik sebagina  besar sudah mampu menerapkan sikap mandiri dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh peserta didik sudah berani bertanya dan menjawab pertanyaan ketika pembelajaran di TPA berlangsung, peserta didik juga sudah mampu membaca asmaul husna secara mandiri saat memulai pembelajaran. Tujuan kegiatan kami lakukan untuk memberikan pengalaman baru kepada peserta didik dengan materi kemandirian dalam profil pelajar Pancasila agar peserta didik dapat menerapkannya dikehidupan sehari-hari. 

Pembahasan

Kelompok kami mengadakan projek di suat lembaga nonformal yaitu Penerapan Profil Pelajar Pancasila Karakter Mandiri pada Siswa di TPA Al-Falah. Adapun teknik yang kami gunakan dalam pelaksanaan projek melalui bebrapa fase yaitu perencanaan, sosialisasi, pelaksanaan dan monitoring.

  • Perencanaan

Perencanaan projek dilakukan untuk menyusun kegiatan yang akan dilakukan dengan berbagai pertimbangan dan konsultasi dari pihak yang terkait agar mencapai tujuan yang telah ditentukan meliputi: Projek apa yang akan dilakukan, Alur perencanaan projek, Sasaran projek, Tujuan projek.

  • Sosialisasi

Sosialisasi dilakukan pada tanggal 23 Februari setelah mendapatkan izin dari pihak mitra dan dosen. Sosialisasi yaitu penyampaian materi penerapan profil pelajar pancasila karakter mandiri pada siswa di TPA Al-Falah. Sosialisasi dilaksanakan oleh peneyelenggara projek dan difasilitasi oleh pihak mitra. Kegiatan tersebut berjalan dengan lancar. Siswa antusias mengikuti kegitan karena mendapat pengalaman baru yang belum pernah mereka dapatkan di TPA Al-Falah.

  • Pelaksanaan

Pelaksanaan projek dilakukan minggu kedua setelah pelaksanaan sosialisasi yaitu tanggal 02 Maret. Siswa secara bersama-sama melakukan penerapan karakter mandiri dimulai dari lingkungan mereka belajar yaitu di TPA Al-Falah.

  • Monitoring

Monitoring dilaksanakan guna mengetahui tingkat pengetahuan siswa terhadap karakter mandiri yang diterapkan pada dirinya sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu untuk mengetahui adanya peningkatan atau tidak setelah sosialisasi yang telah dilakukan.

Projek yang kami laksanakan sudah dirancang sebaik mungkin agar mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dalam proses pelaksanaan projek terdapat bebrapa pihak yang terlibat yaitu mahasiswa, dosen pembimbing lapangan, pihak kampus dan pihak mitra. Pihak-ihak tersebut membantu menyukseskan kegiatan yang kami laksanakan. Adapun kegiatan yang kita lakukan adalah Penerapan Profil Pelajar Pancasila Karakter Mandiri pada Siswa di TPA Al-Falah. Projek tersebut kita lakukan dengan tujuan untuk membnetuk peserta didik menjadi pelajar yang berprofil pelajar pancasila yaitu mandiri. Peserta didik diharapkan mampu menerapkan karakter mandiri pada dirinya sendiri yang dapat diterapkan dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Adapun materi yang kita sampaikan meliputi:

  • Kemandirian dalam berfikir dan bertingkah

Kemandirian dalam berfikir dan bertingkah adalah sikap seseorang yang sudah mampu menentukan mana hal baik dan hal buruk yang akan dilakukan. Sikap sesorang dikatakan sudah memiliki kemandirian dalam berfikir dan bertindak adalah memikirkan kata kata yang baik sebelum berbicara serta memikirkan sikap sebelum bertingkah. Contoh : adek adek malas berangkat mengaji, namun terfikirkan bahwa malas adalah sikap yang tidak baik dan merugikan diri sendiri jadi adek adek berangkat mengaji. Dengan melihat contoh tersebut mendandakan adek adek sudah memiliki sikap kemandirian dalam berfikir dan bertindak ditandai dengan dapat mengambil keputusan yang bijak.

  • Mandiri dalam mengembangkan diri

Seorang siswa yang memiliki kemandirian, mereka akan memiliki rasa tanggung jawab yang besar dalam bertindak, berpikir, memiliki prinsip, integritas tinggi, mau belajar, dan bersikap sopan santun. Sehingga bisa dikatakan bahwa siswa yang mandiri akan menyadari tugas dan tanggung jawabnya dalam belajar, tanpa harus diberitahukan secara keras oleh guru dan orang tua. Sikap mandiri merupakan sikap seseorang yang bisa melakukan sesuatu secara sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain.

  • Menumbuhkan Rasa Percaya Diri dan Sikap Tanggung Jawab

Dengan bersikap mandiri, hal pertama yang akan dirasakan siswa yaitu mereka akan memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Mereka akan percaya potensi dan kemampuan yang mereka miliki dan berani mengambil keputusan dengan pertimbangan yang matang. Karena keputusan tersebut, mereka dituntut untuk bertanggung jawab terhadap apa yang mereka lakukan. Siswa harus berani menanggung apapun konsekuensi yang terjadi di masa depan nanti, baik itu hal yang baik maupun buruk.

  • Memiliki mental yang kuat

Manfaat lain yang didapat dari sikap mandiri yaitu siswa memiliki mental yang kuat. Mereka tidak akan gentar ketika menghadapi masalah dan pantang menyerah walaupun harus mengalami kegagalan. Mental kuat inilah yang dibutuhkan oleh setiap orang ketika dewasa kelak, terutama ketika mereka sedang mencari pekerjaan atau sedang berada di lingkungan kerja.

  • Mandiri keatif dan berpikir kritis

Siswa yang mandiri juga dituntut untuk menjadi kreatif dan mampu berpikir kritis, terutama ketika mereka sedang berada di dalam kelas dan melakukan kegiatan pembelajaran. Dengan adanya permasalahan yang diberikan guru selepas menjelaskan materi pelajaran atau setelah melakukan diskusi, siswa harus mampu berpikir kreatif dan kritis untuk menyelesaikan permasalahan dan mendapatkan solusi dalam jangka waktu tertentu.

  • Kemandirian terhadap norma yang berlaku
  • Kesopanan

Norma kesopanan adalah aturan yang berasal dari masyarakat. Ciri-ciri norma kesopanan adalah berhubungan dengan aturan-aturan yang disepakati bersama di masyarakat. Norma kesopanan juga berupa hal-hal yang pantas dan tidak pantas serta hal yang sopan dan tidak sopan dalam tata pergaulan sehari-hari di masyarakat. Norma kesopanan terkait erat dengan tata kehidupan, budaya, adat istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan suatu kelompok masyarakat sehingga bersifat lokal alias berlaku setempat. Dengan begitu, norma kesopanan tidak berlaku umum di seluruh dunia. Sebab, masing-masing tempat atau daerah memiliki standar norma kesopanan masingmasing.

Isi norma kesopanan meliputi tata cara berpakaian, berbicara, berperilaku, bertamu, menyapa orang lain, cara makan, dan lainnya. Norma kesopanan contohnya, yaitu mengucapkan salam ketika bertemu, mencium tangan orang tua saat berpamitan, berpakaian dan bertutur kata yang sopan, tidak meludah di sembarang tempat, hingga tidak menyela pembicaraan orang lain.Tujuan norma kesopanan adalah untuk membangun ketertiban dalam kehidupan masyarakat. Jika norma ini dilanggar, maka ada sanksinya. Sanksi norma kesopanan misalnya mendatangkan celaan, cemoohan, hingga pengucilan dari lingkungan masyarakat setempat.

  • Kesusilaan

Sekilas, norma kesopanan dan kesusilaan mungkin terlihat sama, namun ada bedanya. Norma kesusilaan adalah peraturan hidup yang berkenaan dengan suara hati nurani manusia. Contohnya, misal seseorang hendak melakukan tindakan yang bertentangan dengan norma. Sebenarnya ada bisikan kalbunya atau suara hati nuraninya untuk tidak melakukan hal tersebut. Namun, ia memilih untuk tidak mendengarkannya atau mengabaikannya. Biasanya, hal ini akan membuahkan rasa penyesalan dari dalam dirinya sendiri. Misalnya, ketika tidak berkata jujur dan ketika menyakiti perasaan orang lain. Artinya, perbedaan norma kesusilaan dan norma kesopanan terletak dari sumbernya, yaitu diri sendiri dan masyarakat.Jika norma ini dilanggar, sanksinya berupa penyesalan terhadap diri sendiri karena tetap melakukan perbuatan tersebut, padahal bertentangan dengan norma kesusilaan yang berasal dari hati nuraninya sendiri.

  • Agama

Jenis norma selanjutnya adalah norma agama. Norma agama adalah aturan hidup yang bersumber dari agama, kepercayaan, dan keyakinan terhadap Tuhan. Norma agama juga berupa aturan hidup yang harus diterima manusia sesuai perintah-Nya, larangan-Nya, dan ajaran-Nya. Contoh norma agama, yaitu melaksanakan ibadah sesuai aturan agama masing-masing. Sanksi norma agama adalah dosa. norma agama tak melulu berisi soal aturan-aturan hidup manusia dan Tuhan. Namun juga terhadap sesama manusia dan sesama makhluk hidup di dunia. Tujuan norma agama tak hanya menciptakan kepatuhan kepada Tuhan, namun juga keserasian antara manusia dan sesamanya beserta lingkungan.

  • Hukum

Norma hukum adalah peraturan-peraturan yang dibuat oleh negara melalui lembagalembaga negara. Aturan ini bersifat mengikat setiap orang warga negara untuk menaati perintah dan larangan yang harus dipatuhi.Contoh norma hukum yang bersifat perintah, yaitu orang yang mengemudikan kendaraan di jalan raya, namun tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), akan dikenakan hukuman pidana paling lama empat bulan dan denda paling banyak Rp1 juta. Sementara contoh norma hukum yang bersifat larangan, yakni setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik akan dipidana penjara paling lama enam tahun dan/atau denda paling banyak Rp1 miliar.Artinya, sanksi norma hukum berupa hukuman dan denda ganti rugi kepada negara. Tujuan norma hukum adalah untuk menciptakan ketertiban, keteraturan, dan keadilan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

  • Kemandirian dalam mengarahkan diri

mandiri adalah suatu keadaan yang mampu mengarahkan diri dengan segala daya kemampuan diri sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain yang terwujud dalam tindakan nyata untuk menghasilkan sesuatu dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya.Mengarahkan diri atau Self direction adalah menentukan arah,tujuan dan keputusan untuk mendapatkan suatu keputusan diri yang terbaik bagi dirinya. Contoh penerapannya peserta didik yang awalnya perlu diingatkan harus belajar tetapi setelah diberikan arahan oleh guru peserta didik mampu belajar secara mandiri tanpa diingatkan orang tua. peserta didik yang dulunya harus dibantu dalam berpakaian oleh orang tua tetapi kemudian setelah mengikuti sosialiasi tentang kemandirian peserta didik mampu berpakaian secara mandiri.

  • Kemandirian dalam mengambil keputusan

Anak adalah amanah Allah kepada setiap orang tua. Pada anak digantungkan harapan akan masa depan suatu bangsa sehingga berbagai cara ditempuh untuk mempersiapkan anak menempuh masa depannya. Maka Kemandirian belajar sangat penting, karena sikap kemandirian bertujuan agar dapat mengarahkan diri ke arah perilaku positif yang dapat menunjang keberhasilan dalam hidup. Kemandirian mengambil keputusan yang dimaksud meliputi:

  • berpikir rasional/logis; (Secara sederhana berpikir logis memiliki arti kemampuan untuk menarik kesimpulan) berpikir secara logis adalah dalam pemecahan sebuah masalah
  • menumbuhkan keyakinan dan kepercayaan diri; ( mencoba hal baru sendiri, dan harus percaya diri dengan apa yang dilakukan.
  • memiliki ketegasan; (akan menumbuhkan mental yang tegas pula terhadap anak, anak akan lebih menghormati serta menghargai didikan orang tua, bukan karena rasa takut dimarahi oleh orang tua)
  • memiliki empati; (memposisikan diri sebagai orang lain) e) terbuka dengan teman-teman (orang lain)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun