Mohon tunggu...
Mahrizal Ayah Anam
Mahrizal Ayah Anam Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Belajar Menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Suami Hebat Itu Suami yang Bantu Pekerjaan Istri

12 Oktober 2016   09:42 Diperbarui: 31 Oktober 2020   03:32 1419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber shutterstock

Suami yang hebat adalah suami yang membantu pekerjaan istri. Sebab dia tahu pekerjaan istri itu berat dan non stop. 

Dari bangun tidur sampai tidur lagi, malah di tengah malam dia bangun karena anaknya bangun. Pekerjaan istri ngurus anak saja sudah repot  ditambah mengerjakan pekerjaan rumah tangga nyuci baju, nyuci piring, ngepel, jemur baju, masak, nyetrika dsb.

Ah itu kan pekerjaan mereka sebagai istri?

Kata siapa, sebab kewajiban istri dalam islam adalah hanya melayani suami. artinya bila suami sedang berhajat melepaskan hasratnya.

Maka sang istri tidak boleh menolak , istri wajib melayani suami meskipun sedang berada di punuk unta, demikian kata kekasih kita Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Bila istri menolak maka akan dilaknat oleh malaikat.

Adapun pekerjaan rumah tangga bukanlah kewajiban istri, tapi pekerjaan bersama.

Sejatinya kalau kita runut kewajiban kita sebagai suami adalah menafkahi sandang pangan papan. kita wajib memberi nafkah memberi makan, maka sejatinya kita bekerja mencari nafkah, dapat uang, kita belikan beras\, kita masakkan kemudian kita sediakan untuk istri kita. istri kita tinggal makan sebab kewajiban memberi makan istri adalah kita. 

Namun seiring berjalannya waktu karena kita repot dan istri sangat sayang kepada kita, maka istri yang mengambil peran masak untuk memudahkan kewajiban kita. 

Poinnya di sini adalah memberi nafkah makan adalah kewajiban kita. namanya memberi nafkah tentu tidak dalam bentuk beras mentah namun sudah ada nasi lauk sayuran dsb.

Nah kalau masak bukan kewajiban istri kenapa kita marah2 kalau masakan tidak sesuai yang kita inginkan, toh sebetulnya istri kita membantu kita memasakkan untuk kita bersama, dia mengambil peran masak demi sayangnya pada kita.

Begitu pun mencuci baju, menjemur, menyetrika bukanlah kewajiban istri.

Ingat istri kita bukanlah pembantu, istri kita adalah belahan jiwa kita yang kita sayangi yang wajib kita bahagiakan dunia akhirat.

Kalau kita mau jujur pekerjaan istri itu lebih berat dari kita. Kita kerja dari pagi sampai sore, lelah pulang istirahat. 

Sedangkan istri dari bangun tidur sudah ribet di daput, menyiapkan sarapan, memandikan anak-anak, memasak untuk siang, mencuci baju, menjemur, menyapu, mengepel, menyetrika, belum anak rewel. Sampai malam pun pekerjaan belum selesai, merapihkan mainan anak2 dsb.

Untuk itu sebagai suami kita perlu membantu pekerjaan istri. Tidak bijak rasanya istri capek ngepel kita tiduran, istri capek bersih2 rumah kita main game. 

Akan keren kalau istri nyapu kita ngepel, istri nyuci baju kita jemur, istri menggendong anak rewel kita nyuci piring, istri beresin mainan anak kita nyetrika.

Sebagai suami yang baik dan sayang  istri kita perlu membantu pekerjaan rumah tangga agar istri ringan. Istri mana yang tidak tambah cinta bila pekerjaannya dibantu suami, istri mana yang tidak tambah sayang bila pekerjaannya tambah ringan, istri mana pula yang tidak menambah pelayanannya pada suami bila merasa dihargai saat suami membantunya.

Benar lho, siapapapun istri akan senang bila suami membantunya. senang pekerjaan jadi ringan, dan senang merasa dihargai bila suami membantunya.

Pagi2 sebelum kerja kita bisa mencuci piring, berapa waktu untuk mencuci piring, ada satu jam? tidak ada . paling 10 sampai 15 menit selesai. hanya 15 menit kita bisa membahagiakan hati istri.

Malam2 sebelum tidur kita bisa menyetrika, iseng sambil ngobrol , taruhlah setengah jam buat nyetrika sudah dapat dapat banyak. Bila setrikaan sangat banyak tidak perlu semua, cukup sebagian sudah membuat istri kita terbantu, yang penting istiqomah artinya besok lagi kita bantu lagi.

Ingat, Istri kita kita nikahi tentu bukan untuk menjadi pembantu rumah tangga kita, Istri kita nikahi untuk kita bahagiakan dunia akhirat.

Suami yang hebat adalah suami yang mau membantu pekerjaan istri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun