Ia memilih untuk tetap menghabiskan waktunya bersama bayangan indah masa lalu.
Kini kami berpisah raga.
Namun Ibu tak pernah berhenti menjadi tempat terbaik bagiku untuk meraih berbagai ilmu.
Ketegaran, keteguhan, kesabaran, kecekatan, kepedulian, ketulusan adalah ilmu berharga yang sampai kini harus terus kupelajari.
Berkali-kali Ibu membuktikan cintanya. Disaat tak ada yang mampu memberikan pertolongan padaku yang tengah diuji diperantauan, Ibuku adalah malaikat itu.
Pernah suatu ketika, usaha diperantauan tak kunjung menghasilkan uang dalam hitungan waktu berbulan-bulan.
Tak tau lagi ingin meminta pertolongan pada siapa, akhirnya kondisi itupun kami beritahukan pada Ibu.
Ibuku dengan sigap dan senang hati mengirimkan isi tabungannya untuk menopang hidup kami. Aku dan suami tak mampu berkata lagi.Â
Cucuku harus sekolah yang baik disana. Hanya itu pintanya.
Pernah juga, aku lemah tak berdaya dan hampir kehilangan separuh nyawa. Saat itu anak sulungku masuk ICU. Aku membutuhkan jutaan do'a.
Do'a untuk keselamatan putraku dan do'a untuk kemudahan akan segala urusan pengobatannya. Do'a Ibulah yang pertama melesat bagai lepasan anak panah cahaya yang menembus kegelapan. Dengan segala kegundahan Ibu tetap mendampingiku agar ikhlas dan tegar.
Ibu memang sosok luar biasa yang tidak akan pernah bisa digantikan.
Ibu jugalah yang telah mempersiapkan diriku menjadi sosok Ibu buat anak-anakku. Namun aku tak pernah tau apakah aku akan mampu menjelma menjadi sosok luar biasa seperti dirinya.