Mohon tunggu...
Mahmun Zulkifli
Mahmun Zulkifli Mohon Tunggu... Administrasi - Guru

Guru SMA Negeri 3 Medan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Alat Peraga Matematika

15 September 2013   16:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:51 1530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Matematikak merupakan pelajaran yang dianggap sulit oleh sebagian besar siswa. Kesulitan pelajaran matematika karena materi matematika banyak yang abstrak terutama untuk siswa kelas menengah.  Dengan berbagai cara diupayakan oleh guru agar pelajaran matematika menjadi sedikit kongkrit diantaranya dengan menggunakan media dan alat yang disebut dengan alat peraga. Diklat Online yang diselenggarakan oleh PPPPTK Matematika Yogyakarta, diantara materi yang disajikan adalah Materi Alat Peraga Matematika.  Materi alat peraga yang dijelaskan di  Modeul adalah;

  1. Alat peraga Batang Napier.  Batang Napier adalah alat bantu hitung yang dikenalkan oleh John Napier pada sebuah karya di Edinburgh Skotlandia pada tahun 1617. Batang Napier ini dapat digunakan untuk menghitung hasil perkalian dan pembagian bilangan bulat. Pemanfaatan lebih lanjut dapat digunakan untuk menentukan hasil akar suatu bilangan. Alat peraga batang Napier sangat tepat sebagai alat peraga pembelajaran perkalian di tingkat Sekolah Dasar (SD)
  2. Permainan dengan Kartu Domino. Alat peraga ini  adalah alat peraga yang dimodifikasi dari permainan kartu domino (seperti gambar). Permainan ini dapat merangsang minat siswa untuk menggemari pelajaran matematika. Dengan permainan pada  kartu domino, siswa secara tidak langsung terlatih untuk menghafal nilai-nilai tertentu, misalnya  nilai sudut-sudut iatimewa.
  3. Tangram. Tangram merupakan permainan puzzle yang dapat disusun menjadi bentuk bangun datar seperti gambar di atas berbentuk persegi. Permainan ini berasal dari negeri panda, dimana permainan ini dulunya dikhususkan untuk wanita dan anak-anak.
  4. Namun, permainan ini sekarang sudah berubah fungsi menjadi permainan edukatif yang sering dimainkan dalam proses pembelajaran, khususnya matematika. Permainan ini cukup sederhana baik dalam pembuatannya maupun cara mainnya yaitu hanya menyusun potongan-potongan puzzle agar menjadi suatu bentuk dan setiap potongan puzzle harus saling bersambung, tetapi tidak boleh saling bertindihan. Pada materi ini peserta ditugaskan untuk membuat sebuah alat peraga Kartu Domino untuk pembelajaran di sekolah. Pada diklat yang akan datang, sebaiknya di bahas secara khusus tentang laboratorium Matematika dan alat-alat yang ada di dalamnya, karena Kurikulum 2013, mengisyaratkan pembelajaran ekspository dan inquiry.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun