Mohon tunggu...
Mahmud Manuhoe
Mahmud Manuhoe Mohon Tunggu... Operator - Apa adanya

Untukmu Segalanya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Songsong Kurikulum Merdeka, MTs Al-Muhajirin Hingalamamengi Hendel Malam Peringatan Isra' Mi'raj di Masjid Rahma Leuwehe

18 Februari 2023   22:12 Diperbarui: 19 Februari 2023   06:49 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MENYONGSONG pemberlakuan kurikulum merdeka, lembaga pendidikan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Muhajirin Hingalamamengi, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), selalu proaktif mendorong para siswa dan perangkat tenaga pendidiknya untuk terlibat langsung dalam kegiatan holistik di tengah masyarakat.

Hal ini direalisasikan di Malam Peringatan Isra' Wal Mi'raj Nabi Besar Muhammad SAW pada Sabtu (18/02/2023) malam di Masjid Jami' Rahma Leuwehe Desa Hingalamamengi Kecamatan Omesuri Kabupaten Lembata NTT.

Semua rangkaian acara ditangani langsung oleh para siswa mulai pembawa acara, pembawa hikmah Isra' Wal Mi'raj, pembaca Qalam Ilahi sampai kepada akomodasi acara pembacaan doa arwah yang dilakukan sejurus selepas itu.

Sebagaimana diketahui, kurikulum merdeka mengamanatkan bahwa pendidikan semestinya dilakukan secara holistik. Nah, seperti apa sih pendidikan berbasis holistik itu? Pendidikan holistik merupakan pendidikan yang mengembangkan seluruh potensi siswa secara harmonis yang meliputi potensi intelektual, emosional, phisik, sosial, estetika, dan spiritual. Pendidikan holistik juga sering disebut pendidikan utuh. 

Pendidikan utuh adalah pendidikan yang mengembangkan siswa menjadi insan yang utuh, semua segi kehidupannya dinamis dan berkembang. Semestinya, pendidikan bukan hanya mengembangkan sisi intelektual semata, tetapi juga harus mengembangkan sisi sosial, moral, spiritual, sisi fisik, estetis, dan sisi ekologis.

Pendidikan juga bukan hanya mengembangkan sisi kognitif, tetapi afektif dan psikomotorik siswa.

Dokpri Mahmud Manuhoe
Dokpri Mahmud Manuhoe

Selain itu kurikulum merdeka juga mengamanatkan bahwa sisi sosial, spiritual, estetis, afektif, psikomotorik dan yang lainnya, tidak dapat secara lengkap dan maju bila hanya terpaku di dalam kelas atau dalam intrakurikuler saja. Memang di kelas atau dalam kegiatan intrakurikuler, selain siswa mengembangkan sisi kognitif, siswa dapat dilatih dengan kegiatan yang praktis diantaranya mereka dapat melakukan praktikum, dapat bekerja sama dengan teman sehingga sisi sosialnya berkembang.

Mereka dapat diajak untuk mengembangkan sensitivitas dengan mengalami hidup bersama teman dan guru. Namun, tetap ada keterbatasan bila hanya dilakukan di kelas atau dalam kegiatan intrakurikuler.

Dalam terapan kurikulum merdeka, siswa dan tenaga pendidik juga tenaga kependidikan diajak untuk melakukan demonstrasi langsung materi yang diberikan di tengah-tengah kehidupan sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun