Dari pilihan kolam renang yang ada, tentu saja saya memilih yang paling beda. Kolam renang ini menjadi satu-satunya yang memiliki wahana perosotan dan ember tumpah. Sungguh inovasi yang tidak pernah saya duga.
Kisah yang tidak kalah menarik adalah perkembangan kolam renang yang sepesat ini berawal dari rencana pembangunan perumahan. Berdasarkan penuturan teman yang tinggal dekat Ngasinan, sudah ada rencana untuk membangun perumahan di sekitar tempat ini. Kemudian saat proses pengeboran untuk sumber air, muncul air hangat yang tidak enak untuk dikonsumsi. Akhirnya pembangunan berubah dari rencana. Air hangat yang sudah telanjur mengalir dimanfaatkan untuk kolam renang.
Tiket masuk kolam renang di kawasan ini sama semua, yaitu sepuluh ribu rupiah. Ditambah tarif parkir Rp 3000 untuk sepeda motor dan Rp 5000 untuk mobil. Tersedia juga warung dengan berbagai macam jajanannya di sekitar kolam dengan harga terjangkau.
Satu hal yang harus menjadi perhatian adalah akses menuju lokasi yang sempit karena memang hanya jalan kampung yang tidak muat untuk papasan mobil. Jalan menuju lokasi juga berlubang pada beberapa bagian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H