Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh calon mahasiswa baru sebelum betul betul menjadi mahasiswa yang sesungguhnya yaitu pandai memilih dan memilah kehidupan kampus saat menjadi mahasiswa.
Kadangkala Mahasiswa baru terjebak dan terpenjara dalam pikirannya untuk hanya fokus pada dunia akademik saja. Ruang ruang kelas dijadikan sebagai referensi semata untuk belajar, padahal banyak hal yang bisa dijadikan sebagai lorong lorong untuk menggali dalamnya pengetahuan.
Dunia kampus tentu berbeda dengan dunia sekolah, perguruan tinggi ibarat negara dalam skala mikro. Di dalamnya terdapat begitu banyak dinamika. Menjadi mahasiswa pun merupakan pilihan untuk memilih dan memilah hal hal baik maupun buruk yang terjadi di dunia perkuliahan.
Saat penyambutan mahasiswa baru, kita akan dihadapkan pada berbagai pilihan mulai ajakan untuk menjadi organisatoris, akademisi dan juga keduanya. Berbagai lembaga masing masing melakukan upaya agar mahasiswa baru bergabung dalam organisasi tersebut.
Belum lagi, doktrin pimpinan perguruan tinggi yang menginginkan Mahasiawa patuh dan taat terhadap kebijakan yang berlaku. Pertarungan sebenarnya adalah pertarungan gagasan antara pemangku kepentingan (pimpinan PT) dan juga upaya memassifkan gerakan lembaga kemahasiswaan untuk menjadi mitra kritis perguruan tinggi.
Pergolakan ide dan gerakan bukan hal lazim bagi seorang mahasiswa. Sejarah telah membuktikan bahwa gerakan mahasiswa merupakan salah satu bentuk penyumbang lahirnya demokrasi di negeri ini. Berbagai organisasi kampus telah melahirkan kader intelektual yang berani menyuarakan aspirasi bahkan rela menerima segala konsekuensi sampai sanksi skorsing seperti yang dialami oleh mahasiswa di beberapa perguruan tinggi.
Mahasiswa yang merupakan ujung tombak gerakan perjuangan sudah sepatutnya diacungi jempol. Namun, akhir akhir ini kita lihat kampus seolah menjadi ladang bisnis yang anti kritik. Kampus tak lagi fokus mencetak insan akademis melainkan generasi yang arah dan fokus nya konsumtif.
Pantas saja jika banyak lembaga kemahasiswaan yang melakukan kritik akibat kebobrokan birokrasi yang kian menjadi jadi. Sudah seharusnya Lembaga Kemahasiswaan hadir dengan diskusi diskusi ilmiah agar generasi baru lahir dengan gagasan gagasan solutif.
Teruntuk mahasiswa baru di mana pun berada, jangan takut menenggelamkan diri pada kedalaman dinamika Kampus. Kampus merupakan laboratorium pendidikan maka belajar lah sedemikian alot. Ruang kelas bukan hanya sumber belajar semata, ikutlah indahnya kedalaman organisasi baik internal maupun eksternal. Akademik bukan jaminan lompatan berfikir, organisasi pun bukan jaminan melahirkan insan akademis tapi jika memilih menyelami ruang organisasi berarti anda meyakini bahwa anda siap ditempa dan belajar di organisasi.
keyakinan pada diri saya bahwa tidak ada satupun pembesar di republik ini tanpa pernah melewati dinamika organisasi. Maka jadilah organisatoris tanpa melupakan akademik mu, jadilah akademisi tanpa melupakan organisasi mu. Akif di lembaga kemahasiswaan tentu ada pengorbanan baik materi maupun non materi yang diberikan. Dengan organisasi kita tahu bahwa kerja sama tim lebih baik dibandingkan menjadi individual. Dengan organisasi kita akan tahu bahwa peran kita adalah bagaimana melahirkan kepekaan sosial. Maka ikutlah menyelami kampus dengan aktif di organisasi tanpa melupakan akademik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H