Mohon tunggu...
Mahmudin Bm
Mahmudin Bm Mohon Tunggu... Freelancer - Ayah dari dua anak

Menulis, membaca, olahraga, MC dan mendongeng

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Istighfarlah

2 September 2024   12:50 Diperbarui: 2 September 2024   12:54 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku tak tahu ada kesalahan apa didiri ini

Akupun tak mengerti, dosa macam apa yang Aku lakukan

Yang ku fahami, semua ini akibat kekhilafan

Baca juga: Titik Terendah

Kefakiran ilmu dan amal

Tersadar, saat mentari terik menimpa di atas kepala

Tak ada tempat untuk meneduh 

Juga payung untuk menahan teriknya

Kakipun mulai letih melangkah

Rasa dahaga yang sedari tadi terus mendera

Baca juga: Bertahan dalam Rasa

Rasa penasaran yang kian menggoda

Rasa kecewa yang harus diterima

Hingga kini tanpa makna

Suara itu bergema dalam relung hati

Suara itu kian nyata sebagai refleksi diri

Suara itu, kini sedang menanti

Keajaiban dari harapan yang tak kunjung sampai

Lantunan dari lidah nan kelu

Bisikan rasa dari suara masa lalu

Teriakan yang dalam di relung kalbu

Aku lelah,...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun