Mohon tunggu...
Mahmudin Bm
Mahmudin Bm Mohon Tunggu... Freelancer - Ayah dari dua anak

Menulis, membaca, olahraga, MC dan mendongeng

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pengamen Kala Senja (2)

15 Februari 2023   19:35 Diperbarui: 15 Februari 2023   19:34 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore itu, angin terasa sejuk setelah seharian terik mentari sangat menyiksa. Memang dua hari yang lalu hujan terus mengguyur daerah Cisalak Pasar bahkan hujannya pun awet tak mau berhenti. Beda dengan hari ini, jam 10 pagi saja sudah terasa panasnya.

Lalu lalang kendaraan terasa ketika pulang kantor. Ku duduk di jok motor scoopy coklatku sambil asyik memainkan hp, kadang buka IG, FB juga tiktok. Selebihnya buka WA dan YT. Jam menunjukkan pukul 5 sore, dimana waktu yang biasanya akan muncul pengamen muda menyanyikan lagu romantis.

Benar saja, pengamen itu bersama temannya melantunkan lagu sambil memetik gitar masing-masing. Lagi-lagi lagu yang dibawakan temanya galau. Hmm, sepertinya masih galau nih, pikirku dalam hati.

Baca juga: Pengamen Kala Senja

"Biarkan ku pergi, jangan kau tanyakan lagi.. ku yakin ini yang terbaik tuk kau dan aku... Biarkan berlalu, rasa cinta ini di hati..."

 Lagu Ungu Band yang berjudul Luka disini, dinyanyikannya dengan penuh penghayatan. Ku perhatikan matanya berkaca sambil terus memetik gitarnya.

" Okayy Bro, kita ngopi dulu yuk" ajakku pada pengamen. Ku tarik tangannya menuju warung kopi di dekat toko.

Seruputan kopi hitam menemani kita ngobrol, sambil menikmati senja sore itu. Rendy nama pengamen itu, Ia mulai bercerita tentang kisah cintanya.

"Begitulah bang ceritanya, masih terasa sakit banget kalau di inget-inget" kata Rendy mengakhiri ceritanya.

"Broo... bukan gue sok nasehatin Lo, Cuma gue ngerasa kok kayak cewek hanya dia doang. Emang gak ada cewek lain lagi? Kan banyak...banyak broo.." Kataku sambil ku tepuk-tepuk pundaknya.

Baca juga: Sweet Love

" Gue tau, Lo sepertinya cinta mati sama tuh cewek. Nah ini jadi pelajaran buat Lo... jangan pernah Lo cinta mati sebelum dia sah jadi bini Lo, camkan kata-kata gue" kataku melanjutkan.

"Iya Bang... bener kata Abang" ujar Rendy sambil mengangguk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun