Mohon tunggu...
Mahmudin Bm
Mahmudin Bm Mohon Tunggu... Freelancer - Ayah dari dua anak

Menulis, membaca, olahraga, MC dan mendongeng

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tetangga Sebelah

10 Desember 2022   14:00 Diperbarui: 10 Desember 2022   14:01 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Minggu siang yang terik motorku mendarat mulus di depan toko jaket. Toko yang menjual berbagai macam jaket dan Vest, vintage, casual, sport, parka dan lain-lain. Mataku tertuju toko sebelah, Penjual Seblak yang hampir 3 minggu tutup karena karyawan sebelumnya keluar. Pemilik toko tampak mengawasi adiknya dan wanita yang baru aku melihatnya. Mungkin ini pengganti karyawan sebelumnya, pikirku.

Wanita berjilbab, meski wajahnya tertutup masker aku bisa pastikan ia wanita cantik. Tatapan matanya cukup tajam, sesekali melirikku. Ku buka rolling door toko jaket bossku, merapikan jaket-jaket dan membersihkan area toko.

Pesan singkat dari pemilik toko bahwa ia akan loading barang nanti sore. Selesai ku rapikan display jaket di toko, ku lihat wanita muda itu duduk di meja pelanggan seblak sambil memainkan hpnya. Hari itu tak ada niat mereka membuka jualannya karena belum ada bahan.

" Bang, besok libur ya?" tanya Rasyid adik pemilik toko seblak.

" Iya, kan tiap senin saya libur" jawabku

" Kecuali kalau aku ada perlu, ku tukar liburnya. Seperti pekan sebelumnya" kataku melanjutkan

" Oh, iya Bang"

" Itu yang baru, Syid?" tanyaku menunjuk wanita berjilbab di ujung ruang toko.

"Iya Bang"

 Beberapa saat ketika sore mereka menutup toko seblaknya.

Hari Selasa Seperti biasa jam 12.30 ku tiba di toko yang aku jaga. Toko sebelah sudah buka, tampak wanita berjilbab hitam duduk di ruang dapur. Saat ku rapikan jaket, tiba-tiba wanita itu menyapaku.

Orangnya ceria, banyak cerita. Tanpa kenalan ia ngomong terus, aku mendengar dengan seksama. Hingga akhirnya aku baru tahu cantika namanya.

"Kemarin libur ya?" tanya Cantika padaku

" Iya, tiap senin aku liburnya" jawabku

"Kemarin siapa yang masang lampu depan?" tanyaku melanjutkan

" Gak ada.."

" gelap dong?"

" Iya, aku mau naik gak biasa naik-naik, he he he"

" Iya lah.. kan lumayan tinggi juga"

.........................

Sudah tiga hari toko sebelah tutup, saat Aku libur infonya buka setengah hari. Biasanya banyak cerita yang ia bicarakan, dari kisah masa lalu hingga kisah kehidupannya. Kini terasa sepi. Aku berpikir, mungkin lagi ada tugas di kampusnya. Mengingat ia juga kuliah semester tiga daerah Kalimalang.

"Ada yang kangen aku gak ya??" tiba-tiba Cantika muncul di hadapanku, lagi-lagi ku terkesima akan kecantikannya.

" Hai... kemana aja?" tanyaku

"Aku sakit meriang tau..." Jawabnya "Hari senin sudah mulai berasa, makanya aku buka toko setengah hari"

"Oh, kirain ada tugas di kampus. Habis gak ngasih kabar sih?" kataku sekenanya

"Ngasih kabar kemana? Nomor kamu belum aku save.." sambil mengeluarkan hand phone nya ia menyimpan nomor ponselku.

Seiring waktu berjalan kedekatan aku dengannya sangat dalam. Meski kita sama-sama tahu masing-masing sudah memiliki kekasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun