Mohon tunggu...
Mahmudin Bm
Mahmudin Bm Mohon Tunggu... Freelancer - Ayah dari dua anak

Menulis, membaca, olahraga, MC dan mendongeng

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Berhenti Merokok? Kenapa Tidak!

5 November 2022   05:20 Diperbarui: 5 November 2022   05:46 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Indonesia merupakan negara penghasil tembakau cukup besar. Ini tidak bisa di pungkiri. Terlebih masyarakat kita termasuk menyukai rokok. Tentunya ini semakin mengibarkan produksi rokok di Indonesia.

Lalu dengan menaikkan bea cukai untuk rokok mampukah membendung keinginan merokok? Sudah bisa dipastikan, tidak mungkin. Karena mereka yang suka merokok akan tetap membeli sekalipun harga mahal. Ada istilah di kalangan perokok, "Lebih baik tidak  makan dari pada tidak merokok".

Kegemaran para perokok sudah menjadi candu yang tak bisa digantikan. Kecuali bagi orang-orang yang berniat berhenti merokok.

Seperti Bapak saya, dulu ia perokok berat. Sehari bisa habis dua bungkus. Dengan kalkulasi apapun, pasti merugikan. Segi kesehatan, segi materi juga. Berapa yang harus disiapkan dananya buat sekedar merokok. Bisa di hitung sendiri.

Hebatnya Bapak saya adalah bila ia sudah berniat dan bertekad maka akan dilakukannya. Bisa dibayangkan betapa sulitnya berhenti merokok di saat ia gemar merokok sehari dua bungkus. Berhentinya tidak bertahap, semisal merokoknya dikurangi. Bapak saya tak suka seperti itu, bila niat akan dilakukan. Berhenti merokok langsung berhenti, saya kira tak satupyn yang sanggup dengan prinsip Bapak saya..

Hingga sekarang ternyata Bapak saya bertahan untuk tidak merokok selamanya. Motivasinya bukan karena ia sakit akibat merokok, terlebih di paksa seseorang. Tetapi memang niat dan kemauan dia sendiri.

Belajar dari sini, Niat sesuatu yang fundamental dalam melakukan sesuatu apapun itu. Walaupun ada yang bilang niat dan kesempatan beda tipis, tanpa niat tapi ada kesempatan maka akan terjadi juga.

Beberapa tips agar mampu berhenti dari kecanduan merokok.

1. Niat

   Lakukan sesuatu dengan niat yang baik, tanpa niat semua  yang kita lakukan tak bernilai. Niatlah yang membuat kita bertahan dengan keinginan kita. Niat hal yang paling mendasar.

2. Iringi dengan tekad yang kuat

Niat sudah baik, namun tanpa tekad yang kuat akan bermasalah di kemudian hari. Tekad mengingatkan kita akan niat awal.

3. Ganti dengan cemilan sehat 

Cemilan yang sehat awalnya sulit menggantikan rokok. Akan tetapi ini harus dicarikan alternatif pengganti rokok. Bila makanan tidak solutif,bisa diganti permen buat selingannya.

4. Berolahraga

Ubah kebiasaan kita dengan berolahraga, yang membuat kita sehat juga membugarkan tubuh kita.

5. Ubah pertemanan

Yang biasa teman perokok, untuk sementara ubah teman yang tidak merokok. Ini pengaruhnya sangat besar. Bisa jadi niat kita mau berhenti merokok akan tergoda dengan lingkungan teman yang merokok.

6. Lakukan aktivitas positip

Biasanya perokok kumpul mengobrol di tempat yang asyik untuk merokok, di pos ronda, di warung kopi dan lain-lain. Makanya ada baiknya kumpul-kumpul seperti itu kita hindari. Kita rubah kumpul menjadi kegiatan positif. Buat agenda yang memotivasi dan berguna serta bermanfaat.

Ini beberapa tips untuk berhenti merokok, walaupun tidak semua dapat dilakukan minimal mampu mencegah kita mengurangi kecanduan akan rokok.

Semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun