Aku gak perlu make up mu
Aku gak perlu bajumu
Yang ku perlu isi hatimu
sepenuh kasihku padamu
Aku gak penting warna lipstikmu
Aku gak penting perhiasanmu
Yang penting jujur hatimu
Sejujurnya aku falling in love
Padamu...
Hidup sederhana tak punya apa-apa tapi banyak cinta
Hidup bermewah-mewahan segalanya ada tapi sengsara...
Beberapa lirik diatas ku dengar dari radio saat ku di rumah bersama istriku. Lagu dari salah satu Band terkenal dari Gang Potlot mengingatkanku betapa pentingnya hidup sederhana tapi rumah tangga di penuhi banyak cinta. Namun kalau boleh memilih, pasti kita akan memilih hidup kaya tapi penuh cinta. Bener kan??
Satu yang tak bisa lepas dari wanita adalah perawatan wajah dan tubuh. Ini sangat penting untuk menjaga penampilan. Bagi para suami hanya mendukung keinginan sang istri.
Beruntungnya istriku yang ku nikah ini secara manusiawi ingin berdandan juga perawatan wajahnya. Berbeda dengan wanita yang lain, istriku tak perlu mewah-mewah dalam perawatan wajahnya. Perawatan sederhana yang biasa ia lakukan adalah menggunakan masker wajah untuk diluar dan minum obat yang berhubungan dengan perawatan wajah dan kulit. Pelembab juga ia gunakan bedak dan lipstik bila mau bepergian seperti kondangan dan arisan.
Seperti itulah kesederhanaan istriku. Walau sesekali pergi ke klinik kecantikan untuk perawatan wajah, itu pun jarang sekali.
Isi hati dan kejujuran seorang istri merupakan hal penting di setiap keluarga, terlebih kehidupan sekarang ini yang penuh dengan tipu daya, perselungkuhan, perceraian, KDRT dan lain sebagainya. Tentunya kita harus mampu menjaga keluarga dari rongrongan dari luar dan dalam rumah.
Tanamkan pada istri dan anak-anak kita tentang pondasi agama yang kuat, aplikasi yang baik dalam kehidupan berdasarkan keyakinan kita serta memberi keteladanan yang baik pada keluarga. Kasih sayang dan cinta pada keluarga penting sekali, kedekatan kita juga kebersamaan yang telah lama di pupuk tetap di jaga. Semua diawali dengan komunikasi yang baik terhadap anggota keluarga baik pada istri maupun anak-anak.
Aku tak melihat wajah dan rupamu, tetapi hati dan amalanmu. Kata itu yang aku ingat. Meskipun wajah perlu perawatan tetapi hati juga lebih penting. Tubuh butuh perawatan namun jangan tinggalkan perbuatan yang menjaga moral dan etika.
Akhirnya antara substansi dan cover dalam sebuah buku keduanya penting, namun isi dari buku itu diutamakan terlebih dahulu.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H