Tinggalseorang diri, di ruangan yang pengap dan kecil. Tempat WC umum yang sudah lama tak terpakai. Untuk mengadu nasib di Ibu Kota, buat Warso tak jadi masalah. Yang terpenting bisa makan. Dari kampung ia berangkat sendiri menumpang truk tetangga yang sering bulak balik ke kota. Tamatan Sekolah Dasar bahkan tak lulus terlalu hebat untuk merantau di Jakarta. Tekadnya yang sudah bulat memaksa dia untuk pergi ke Kota.
" Warso... lihat teman sebayamu, kembali ke kampung dari kota sudah sukses. Kamu kok masih seperti ini. He he " ejek tetangganya yang suka usil pada Warso.
Warso diam saja, hanya menahan marah. Mukanya merah namun di coba untuk bersabar.
Lihat saja nanti, katanya dalam hati seraya mengepalkan tangannya, Aku akan sukses.
Bermodalkan kecrekan dari tutup botol dan memakai topeng badut yang dikenakannya, Warso bertahan hidup di Jakarta. Ia berkeliling dari gang ke gang yang lain, berjalan kaki. Keterampilan yang ia miliki tak ada, dengan upayanya berusaha tetap hidup. Kadang makan hanya sekali. Tubuhnya yang kurus dan kulitnya yang gelap tertutup dengan pakaian badut yang biasa ia kenakan untuk mengais rezeki.
"Mas... saya punya radio kecil, lumayan bisa di pakai untuk suara usaha kamu. Dari pada pakai kecrekan tutup botol itu." Ujar seseorang yang prihatin melihat Warso.
"Radio kecil bisa memutarkan kaset loh Mas, Cuma Mas mesti belikan baterai saja yang besar"
Warso tersenyum dan mengucapkan terima kasih.
Sejak itu, Warso tak lagi menggunakan tutup botol untuk berkeliling.
Lagu dari radio kecil memutarkan lagu yang sedang viral saat ini. Bukan saja orang dewasa, dari anak kecil hingga nenek-nenek hafal lirik lagunya. Musiknya memberi semangat bahkan buat yang mendengarkan terhibur dan ikut bergoyang. Tapi tidak untuk Warso, di balik topeng badutnya ia menyimpan berjuta cerita memilukan yang ia alami. Matanya berkaca-kaca sementara lagu dari radio kecilnya masih terdengar. Tugasnya hanya menghibur, tubuhnya bergoyang mengikuti lagu namun hatinya sedih.
Cerita hidup yang Warso alami tak seindah lagu yang ia perdengarkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H