Mohon tunggu...
Mahmudin Bm
Mahmudin Bm Mohon Tunggu... Freelancer - Ayah dari dua anak

Menulis, membaca, olahraga, MC dan mendongeng

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Asyiknya Bertetangga

15 Oktober 2022   09:50 Diperbarui: 15 Oktober 2022   09:52 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetangga adalah orang terdekat kita, itu yang saya ingat baik-baik hingga sekarang.

Bersyukur kita memiliki tetangga yang baik dan mengerti. Walau sifat dan karakternya beda-beda, kita harus pintar  beradaptasinya.

Dulu waktu tinggal di Cipete Jakarta Selatan, tetangga saya lebih banyak dari saudara dari Bapak, Sebab orang betawi senang kumpul dengan saudaranya. Ada juga tetangga dari para penghuni kontrakan, karena di sana banyak yang mengontrak berbentuk petakan.

Saya harus mengenal mereka, sebab banyak sekali manfaat bila mengenal tetangga. Salah satunya bisa saling membutuhkan. Bermacam profesi yang mengontrak di tetangga saya. Ada penjahit, teknisi listrik, jasa pelayanan, kantor, satpam, penjual di pasar dan lain-lain. 

Ada kebutuhan kita untuk menjahit baju dan pakaian seragam serta lain-lain. Maka kita bisa minta tolong tukang jahit tetangga kita, selain nambah pendapatan mereka juga kebutuhan kita terselesaikan.

Begitu pula ada masalah dengan kelistrikan, bisa kita hubungi tetangga kita. Tak perlu jauh-jauh bila kita membutuhkan.

Banyak manfaat yang kita dapat, di karenakan saling membutuhkan satu dengan yang lainnya.

Setelah pindah ke kramat Jati Jakarta Timur, prinsip bertetangga tetap kita jalankan. Saling memahami dan mengerti , mengenal dengan baik dan bersosialisasi dengan ketua lingkungan.

Baca juga: Lelaki Itu

Yang terpenting tidak pernah ikut campur urusan masing-masing, terkecuali hal-hal manfaat dan mudharat.

Dengan mengenal tetangga dan saling membutuhkan, hidup kita di lingkungan jadi lebih baik. Tetap menjaga kerukunan dan juga bermusyawarah bila ada permasalahan yang menyangkut lingkungan dan orang banyak.

Kini saya tinggal di perumahan Tugu Ibu di bilangan Depok, bertetangga memang mengasyikkan. Hidup terasa nyaman, tenang dan bersosialisasi berjalan dengan lancar.

Baca juga: UMKM Hadapi Resesi

Rasa empati dan kepedulian harus kita pupuk, rasa saling asah,asih juga ramah dan adab bertetangga sangat di perlukan. Maka akan tercipta kerukunan di lingkungan kita.

Bertetangga memang mengasyikkan, ini pengalaman saya. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun