PENTINGNYA BAHAGIA
Sepertinya kita semua sepakat bahwa hidup harus bahagia. Sekalipun parameter bahagia setiap orang berbeda-beda. Bahagia tak dapat dinilai dengan apapun, sebab sifatnya selalu hati yang merasakan.
Ada orang yang bahagia cukup kumpul bersama keluarga yang sederhana, makan tak makan yang penting kumpul. Ada yang cukup anaknya sehat dan ceria, itu membahagiakan dirinya. Â Banyak lagi cara orang mendapat kebahagiaan, yang pada dasarnya ukurannya berbeda satu dengan yang lainnya. Cara sederhana pun mampu orang menjadi bahagia.
Bagi kita orang tua tentu kisah-kisah hidup bersama anak-anaknya merupakan salah satu kebahagiaan.
Suami Istri bahagia
Pasangan hidup dimanapun berada sangat bahagia ketika setelah menikah, suami mendapat kabar istri positif hamil. Terlebih itu sesuatu yang didambakan sudah sekian lama menanti.
Kandungan istri akan dijaga dan dirawat, diperiksakan ke dokter kandungan mengenai perkembangan bayinya. Kondisi istri yang mengandung pun tak luput perhatian dari sang suami.
Ketika bayi dilahirkan ke dunia dari rahim seorang Ibu, itu pun kebahagiaan tersendiri bagi pasangan. Diberi nama sesuai keinginan dan harapan, di aqiqah kan sesuai sunnah, diberi ASI dan lain sebagainya. Sebagai wujud perhatian dan amanah yang diberikan Allah kepada pasangan suami istri.
Orang tua yang bahagia
Anak merupakan buah hati setiap orang tua. Membimbing dan mendidiknya dengan penuh kasih sayang dan cinta. Pengorbanan orang tua untuk anak tercintanya melebihi  segalanya, asalkan anak bahagia.
Sebagai penyejuk mata dan kebanggaan orang tua, anak perlu perhatian dan tetap memberikan hak anak tanpa melalaikannya.
Prestasi anak menjadi kebahagiaan orang tua, walaupun prestasinya berbeda-beda maknanya. Ada prestasi akademik maupun prestasi bakat dan kemampuan.
Guru yang bahagia
Sebagai pendidik, baik sekolah formal maupun les privat dan mengajar di TPQ tentu memiliki kebahagiaan ketika anak didiknya mampu mengasah potensi yang dimiliki.
Seorang guru tugasnya mendidik dan membimbing serta mengarahkan anak didik menjadi berprestasi sesuai bakat dan kemampuannya.
Menuntun menjadi anak sesuai kemampuannya itu bukan pekerjaan mudah. Dengan kesabaran seorang guru maka  anak didik akan mudah berkembang sesuai yang diharapkan.
Perkembangan itulah menjadi kebahagiaan yang dirasakan seorang pendidik seperti guru. Pengorbanan dan kesabaran selama ini terbayar dengan keberhasilan anak didik.
Penulis yang bahagia
Lalu bagaimana dengan penulis? Apa yang menjadi kebahagiaannya?
Bagi penulis pemula, ketika tulisannya di apresiasi dengan baik oleh pembaca maka itu suatu kebahagiaan. Terlebih ada seorang yang berpengalaman memberikan masukan dan saran agar tulisannya lebih baik lagi. Ini poin yang sangat baik dan memberikan peluang lebih besar untuk menjadi penulis yang profesional.
Bagi penulis yang menghasilkan karya yang baik bahkan berhasil membuat buku, itu kebahagiaan tersendiri. Setiap karyanya dapat memberikan manfaat bagi pembaca juga satu kebahagiaan.
Contoh diatas merupakan cara bahagia. Sekalipun bahagia sesuai harapannya dan keinginan masing-masing, namun semua sangat tergantung dari dalam hati. Sebab hati lah yang merasakan kebahagiaan itu sendiri.
Jangan lupa bahagia...kawan.
