Judul: Pentingnya support system bagi wanita pekerja
Tulisan ini saya awali dengan cerita wanita pekerja yang memiliki dua anak yang masih kecil. Sebut saja namanya Lala, ia bekerja di daerah Jakarta tepatnya di harmoni. Sedangkan ia tinggal di daerah Harjamukti Cimanggis Depok. Suaminya juga seorang pekerja, yang bekerja dengan shift.
Lala masuk kerja jam delapan pagi, dengan perjalanan dari rumah ke kantor kurang lebih satu setengah jam. Bukan kendaraan pribadi tetapi menggunakan bus umum.
Anaknya yang pertama lima tahun, sedangkan yang kedua tiga tahun. Betapa riwehnya ketika masuk pagi, sang suami belum pulang kerja. Biasanya bila masuk malam, suaminya pulang kerja jam delapan pagi.
Disinilah pentingnya support system, wanita pekerja membutuhkannya. Kisah tentang Lala menjadi bukti bahwa ia membutuhkan pendukung dari aktifitas sehari-hari.
Dukungan itu bisa dari suami, orang tua atau saudaranya. Suami lala kerap membantu menitipkan anak kedua pada ibunya, sedangkan yang pertama di asuh oleh kakaknya Lala.
Inilah support system yang membantu meringankan dan memudahkan wanita pekerja seperti Lala. Selain itu ada pula aplikasi online dalam transportasi perjalanan sehari-hari menuju dan pulang kantor. Itupun membantu dan memberi kemudahan akses transportasi bekerja.
Bukan hanya Lala yang mengalami kejadian riwehnya menjadi wanita pekerja, hampir semua wanita pekerja mengalaminya.
Hadirnya support system sangat membantu harmoni kehidupan wanita pekerja.
Juli 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H