4. Usia 8 - 10 tahun anak menjadi lebih pendiam, tidak banyak melakukan kontak mata terhadap orang di sekitarnya.
5. Menurunnya kemampuan kognitif dan anak sering sakit.
Anak-anak stunting berisiko lebih tinggi mengidap penyakit degeneratif seperti kanker, diabetes dan obesitas. Hal ini disebabkan karena kebutuhan zat gizi mikro dan makro dalam tubuh tidak terpenuhi secara maksimal sehingga pembentukan fungsi sel tubuh dan lainnya tidak sempurna.
Apakah anak yang stunting bisa normal?. Menurut dr. Lany, tentu saja bisa diobati dengan memperbaiki asupan nutrisi pada anak. Namun bagi anak yang sudah terlanjur mengalami stunting tentu saja tingkat IQ nya akan lebih rendah dibandingkan anak yang tidak mengalami stunting.
STUNTING PADA REMAJA
Bagaimana pada remaja? Apakah mengalami stunting?. Stunting pada remaja terjadi karena masalah gizi saat balita atau pra sekolah. Masalah nutrisi pada masa balita yang mengindikasikan stunting sehingga perkembangan dan pertumbuhan remaja terhambat.Â
Olehkarena kebutuhan nutrisi harian harus terpenuhi dengan baik, maka ketika remaja melakukan diet itu tidak salah. Asalkan diet yang benar.
Pada dasarnya diet bukan tidak makan, tapi mengatur pola makan. Untuk itu bila remaja ingin langsing dan sehat harus konsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang.
Gizi yang seimbang itu seperti apa? Gizi seimbang itu susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dengan memperhatikan keanekaragaman pangan, aktifitas fisik, prilaku hidup bersih dan sehat dan memantau berat badan secara teratur dalam rangka mempertahankan berat badan normal.
Kebutuhan energi yang dibutuhkan tubuh dalam satu hari 2.000 kalori yang terdiri dari 325 gram karbohidrat, 75 gram protein, 44 gram lemak.
Karbohidrat merupakan sumber tenaga bagi tubuh, sedangkan protein untuk membangun struktur tubuh dan lemak sendiri sebagai pelarut vitamin dan pelindung tubuh.