Mohon tunggu...
Mahmudi Hidayah
Mahmudi Hidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa unindra

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Adab bertamu dalam Islam

13 Juli 2024   18:31 Diperbarui: 13 Juli 2024   18:45 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adab-adab bertamu dalam Islam

Saat bersilaturahim harus memperhatikan adab saat bertamu

Silaturahim sangat dianjurkan dalam agama Islam karena dapat meluaskan rezeki dan memperpanjang umur. Ada banyak bentuk dan ragam silaturahim, salah satunya dengan berkunjung ke rumah seseorang, baik itu keluarga, kerabat, saudara, maupun tetangga.

 
Namun ketika kita sedang berkunjung ke rumah orang lain, ada adab atau etika yang harus kita perhatikan saat bertamu. Jangan sampai kedatangan kita membuat ketidaknyamanan bagi tuan rumah atau justru meninggalkan kesan tidak baik.

Berikut adab-adab dalam bertamu ke rumah orang lain seperti dilansir dari Adab-adab dalam Bertamu:

  : . .

Artinya: Adab bertamu adalah sesegera mungkin beradaptasi dengan tuan rumah dalam beberapa hal,  antara lain:

 
1. Menyantap makanan (yang dihidangkan), tak perlu beralasan sudah kenyang.
2. Tidak bertanya pada tuan rumah tentang sesuatu di rumahnya kecuali arah kiblat dan toilet.
3.  Tidak mengintip ke arah tempat wanita
4. Tidak menolak ketika dipersilakan duduk di suatu tempat dan (tidak menolak) ketika diberi penghormatan.
5.  Membasuh kedua tangan (ketika hendak makan dengan tangan).
6. Ketika melihat tuan rumah bergerak untuk melakukan sesuatu, jangan mencegahnya.

 
Keenam adab tersebut dituliskan oleh Muhammad bin Ahmad bin Salim as-Safarini, dalam Ghida' al-Albab Syarh Mandzumah al-Adab, juz 2, halaman 117).

 
Selain itu, ada juga adab-adab yang lain dalam bertamu, yakni:

 
Artinya: Sebagian adab dalam bertamu adalah tidak beranjak keluar kecuali atas seizin tuan rumah, tidak duduk di hadapan ruangan perempuan, tidak banyak memandangi ruangan tempat keluar makanan (Syekh Sulaiman al-Jamal, Hasyiyah al-Jamal, juz 17, halaman 407).

Kemudian ada juga adab yang lain dalam bertamu adalah ketika seseorang hendak menginap, hendaknya tidak melebihi dari tiga hari, hal ini sesuai dengan anjuran dalam hadits:

 

 
Artinya: Jamuan hak tamu berjangka waktu tiga hari. Lebih dari itu, jamuan adalah sebuah sedekah. Tidak boleh bagi tamu untuk menginap di suatu rumah hingga ia menyusahkannya (HR. Bukhari Muslim).

Saat akan bertamu, kita juga perlu memperhatikan waktu dan kondisi orang yang akan kita kunjungi. Misalnya, jangan bertamu pada waktu istirahat atau pada saat dia sedang bekerja. Atau buatlah perjanjian terlebih dahulu supaya pihak yang dikunjungi tidak merasa keberatan.

 
Berbagai adab di atas hendaknya dapat kita perhatikan dan dilaksanakan saat bertamu ke rumah orang lain. Hal itu agar maksud dan tujuan dalam bersilaturahim, diantaranya mempererat persaudaraan dan persahabatan dapat tercapai.

Bertamu adalah praktek yang dianjurkan dalam Islam dan memiliki beberapa prinsip yang harus diperhatikan untuk menjaga akhlak muslim yang baik sebagai berikut:

1. Kehadiran dengan Niat Baik
Bertamu haruslah dilakukan dengan niat baik dan tujuan yang jelas, seperti untuk mempererat silaturahmi atau memberikan pertolongan kepada orang yang membutuhkan.

2. Menjaga Adab dan Etika
Saat bertamu, seorang muslim diharapkan untuk menjaga adab dan etika yang baik, seperti memperhatikan sopan santun, mengucapkan salam, dan berbicara dengan sopan.

3. Memberi Kesenangan kepada Tuan Rumah
Seorang muslim yang bertamu diharapkan untuk memberi kesenangan kepada tuan rumahnya, baik dengan membawa hadiah atau dengan menghormati tuan rumah dan keluarganya.

4. Tidak Mengganggu Tuan Rumah
Seorang muslim yang bertamu sebaiknya tidak mengganggu ketenangan atau kenyamanan tuan rumah, seperti dengan tidak memperpanjang kunjungan jika tidak diundang lebih lama.

5. Berbagi Makanan dan Kebaikan
Bertamu dalam Islam juga dianggap sebagai kesempatan untuk berbagi makanan dan kebaikan dengan sesama, sehingga tamu dan tuan rumah dapat bersama-sama menikmati keberkahan dari berbagi rezeki.
6. Menghormati dan Menghargai Tuan Rumah
Seorang tamu diharapkan untuk menghormati dan menghargai tuan rumah, serta mengikuti aturan atau kebiasaan yang berlaku di rumah tersebut.

7. Meningkatkan Silaturahmi
Bertamu juga merupakan cara untuk meningkatkan silaturahmi atau hubungan sosial antar sesama muslim, sehingga dapat memperkuat tali persaudaraan di antara mereka.

Dalam Islam, bertamu adalah sebuah tindakan yang mulia dan dianjurkan, asalkan dilakukan dengan niat baik, adab yang sopan, dan mengikuti prinsip-prinsip yang telah ditetapkan.

Demikian tata cara bertamu menurut Islam sesuai sunah yang diteladankan Nabi Muhammad saw. Dengan mempraktikkan kesunahan tersebut semoga dapat meningkatkan hubungan hangat dengan sanak saudara dan kerabat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun