Mohon tunggu...
Mahmud Hasibuan
Mahmud Hasibuan Mohon Tunggu... Administrasi - Pegiat sosial

Aktif dibidang sosial sejak april 2003. Ketua Yayasan Rumpun Anak pesisir

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cegah Stres, Rumpun Anak Pesisir Berikan Trauma Healing kepada Ratusan Anak Korban Banjir Jawa Barat

11 Februari 2021   07:58 Diperbarui: 11 Februari 2021   08:13 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak anak-anak terlihat terlihat sedih dan terpaksa ikut berdesak-desakan di pengungsian dan beberapa anak lainnya bermain di jalan yang terendam banjir di bawah kolong play over Pamanukan -Subang Jawa Barat. 

Intensitas hujan yang cukup tinggi membuat banjir belum juga surut, bahkan cenderung meluas. "Saya mau ambil buku untuk belajar, tapi rumah saya masih kerendam air " ujar Zidan, 7 tahun, salah satu anak korban banjir yang mengungsi bersama orang tuanya di graha pamanukan. 

Untuk menghibur anak-anak di pengungsian, Rumpun Anak Pesisir memberikan trauma healing kepada ratusan anak-anak korban banjir Jawa Barat. "Rumpun Anak Pesisir yang berpusat di DKI Jakarta memang selalu tanggap dan rutin turun ke wilayah bencana untuk memberikan bantuan dan trauma healing untuk anak-anak terdampak bencana" ujar Ridwan Hasibuan., S.H selaku kordinator Rumpun Anak Pesisir Peduli dari Yayasan Rumpun Anak Pesisir. 

Dokpri
Dokpri
Pada kali ini trauma healing untuk anak-anak korban banjir Jawa Barat  diberikan kepada anak-anak korban banjir di graha pamanukan, subang dan selanjutnya berpindah ke Patrol-indramayu. Kegiatan ini digelar Yayasan Rumpun Anak Pesisir untuk mengusir kejenuhan, stres dan tekanan jiwa agar anak-anak selalu ceria

Muhammad Asrof., S.H sebagai pelaksana tugas trauma healing mengungkapkan, Saat acara berlangsung, anak-anak itu terlihat begitu cair dan meriah. Canda tawa anak-anak mewarnai kegiatan tersebut, bukan hanya anak tetapi orang tua juga ikut berkumpul bergembira bersama menghilangkan sejenak kesusahan mereka yang sedang tertimpa musibah banjir.

Dokpri
Dokpri
Dengan cara ini, sambung Asrof, anak-anak sementara waktu bisa terlepas dari tekanan, stres maupun kebosanan di pengungsian.
Dokpri
Dokpri
Ridwan Hasibuan menambahkan, trauma healing ini bertujuan untuk membangkitkan semangat anak-anak korban banjir. Karena sejak banjir melanda, anak-anak tidak bersekolah, rumah mereka rusak dan tinggal di pengungsian."Semoga dengan mengikuti trauma healing mereka lebih bersemangat. Saya sendiri tadi merasa terhibur dengan terapi ini. Mudah-mudahan anak korban banjir merasakan hal yang serupa," tutupnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun