Mohon tunggu...
Mahmudatul Karomah
Mahmudatul Karomah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Ma`arif Nahdlatul Ulama

Hobi mencari ilmu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Motorik pada Anak

3 Juli 2024   21:07 Diperbarui: 3 Juli 2024   21:17 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

MOTORIK PADA ANAK

Motorik adalah kemampuan yang melibatkan kerja otot dan gerakan tubuh. Motorik pada anak dibagi menjadi dua, yaitu motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar melibatkan gerakan besar seperti berlari, melompat, dan memanjat, sementara motorik halus melibatkan keterampilan yang lebih kecil dan detil seperti menulis, memegang benda kecil, dan mengancingkan baju.

Pentingnya Perkembangan Motorik pada Anak

Perkembangan motorik pada anak sangat penting karena mendukung berbagai aspek kehidupan mereka, termasuk:

Kemampuan Fisik: Kemampuan motorik yang baik memungkinkan anak untuk bergerak dengan bebas dan melakukan aktivitas fisik yang penting untuk kesehatan dan kebugaran mereka.

Kemandirian: Keterampilan motorik halus membantu anak-anak mengembangkan kemandirian dalam melakukan tugas sehari-hari seperti makan, berpakaian, dan menulis.

Kognisi dan Pembelajaran: Gerakan fisik dapat membantu perkembangan kognitif dan kemampuan belajar anak. Misalnya, bermain dengan balok dapat membantu anak mengembangkan keterampilan matematika dasar.

Sosial dan Emosional: Aktivitas motorik sering melibatkan interaksi dengan anak-anak lain, yang membantu dalam perkembangan sosial dan emosional mereka.

Teori-Teori Perkembangan Motorik

Teori Piaget: Jean Piaget, seorang psikolog Swis terkenal, menyatakan bahwa perkembangan motorik adalah bagian dari perkembangan kognitif anak. Menurut Piaget, anak-anak belajar dan memahami dunia melalui interaksi fisik dengan lingkungan mereka. Gerakan fisik memungkinkan anak untuk menjelajahi, bereksperimen, dan memahami konsep-konsep dasar seperti ruang dan bentuk.

Teori Gesell: Arnold Gesell adalah seorang dokter anak yang mengembangkan teori perkembangan yang menekankan pada kematangan biologis. Menurut Gesell, perkembangan motorik anak terjadi secara alami sesuai dengan pola perkembangan biologis yang telah ditentukan. Setiap anak memiliki jadwal perkembangan yang unik, dan keterampilan motorik akan berkembang seiring dengan perkembangan sistem saraf mereka.

Teori Perkembangan Vygotsky: Lev Vygotsky, seorang psikolog Rusia, menekankan pentingnya interaksi sosial dan lingkungan dalam perkembangan anak. Menurut Vygotsky, keterampilan motorik berkembang melalui proses belajar sosial. Anak-anak mengembangkan keterampilan motorik mereka melalui bimbingan dan interaksi dengan orang dewasa dan teman sebaya. Konsep "zona perkembangan proksimal" Vygotsky menunjukkan bahwa anak dapat mencapai keterampilan baru dengan bantuan orang lain sebelum bisa melakukannya secara mandiri.

Teori Ekologis Bronfenbrenner: Urie Bronfenbrenner mengemukakan teori ekologis yang menyoroti pengaruh lingkungan terhadap perkembangan anak. Lingkungan terdiri dari berbagai sistem yang saling berinteraksi, seperti keluarga, sekolah, dan komunitas. Perkembangan motorik anak dipengaruhi oleh interaksi mereka dengan lingkungan fisik dan sosial mereka. Misalnya, anak yang memiliki akses ke taman bermain dan kesempatan untuk berpartisipasi dalam aktivitas fisik akan lebih mungkin mengembangkan keterampilan motorik yang kuat.

Strategi untuk Mendorong Perkembangan Motorik pada Anak

Memberikan Kesempatan untuk Bermain: Anak-anak membutuhkan banyak waktu untuk bermain bebas di luar ruangan. Aktivitas seperti berlari, melompat, dan bermain di taman bermain sangat baik untuk perkembangan motorik kasar.

Aktivitas Kreatif: Menyediakan bahan-bahan seperti playdough, cat, dan alat kerajinan tangan dapat membantu mengembangkan keterampilan motorik halus anak.

Latihan dan Kegiatan Terstruktur: Mengikutsertakan anak dalam kegiatan olahraga atau tari dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan motorik dengan cara yang menyenangkan dan terstruktur.

Memberikan Tantangan yang Sesuai: Memberikan tugas-tugas yang sedikit di luar kemampuan anak dapat membantu mereka untuk terus belajar dan berkembang. Misalnya, bermain puzzle yang sedikit lebih sulit dari biasanya dapat membantu mengasah keterampilan motorik halus.

Kesimpulan

Perkembangan motorik pada anak adalah aspek penting dari pertumbuhan mereka yang mendukung berbagai kemampuan lainnya, termasuk kognitif, sosial, dan emosional. Dengan memahami teori-teori perkembangan motorik dan menerapkan strategi yang tepat, orang tua dan pendidik dapat membantu anak-anak mencapai potensi penuh mereka dalam berbagai aspek kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun