Tapi itulah Gus Dur, dari semasa hidup sampai akhir hayatnya selalu menimbulkan kontroversi. Dari urusan kenegaraan sampai pada area pemakaman beliau yang direncanakan akan didanai sekitar 10 miliar dalam jangka pendek. Bahkan dalam penyebutan bapak pluralisme, bapak bangsa, atau pemberian gelar pahlawan. Memang kita tak akan pernah tahu jalan pikiran beliau. Terkadang keputusan-keputusan yang diambilnya terlihat ‘aneh’, tetapi keputusan tersebut terkadang memperbaiki keadaan. Gus Dur, Bapak Pluralisme Dunia tapi di Indonesia dianggap sebagai ‘pengacau’. Entah kenapa ‘orang baik’ (baca: nabi) hampir selalu ditolak di tempat asalnya. Sebenarnya Gus Dur telah banyak melakukan ‘hal yang benar’ meskipun dengan cara yang menurut sebagian orang, salah. Sayang sekali karena ‘bungkus’ kado yg jelek, kita menolak menerima ‘kado yg istimewa’.
Mungkin, jika Gus Dur ‘disana’ melihat berbagai kontroversi, polemik yang hadir dengan kata kunci ‘Gus dur’, mungkin beliau akan berkata “Gitu aja kok repot…”.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H