Mengapa Virtual Flipped Classroom?
Dalam pembelajaran daring selama pandemi Covid-19, tidak dapat dipungkiri banyak kendala yang dihadapi siswa, guru, dan juga orang tua siswa. Di antara kendala tersebut adalah sebagaimana yang disebutkan (Prawanti, 2020), yaitu kurangnya pengetahuan tentang teknologi informasi sehingga media yang digunakan hanyalah aplikasi WhatsApp secara terus-menerus.Â
Pembelajaran berlangsung seakan memindahkan kelas konvensional ke dalam WhatsApp dimana siswa diperintahkan untuk membaca buku atau menonton video yang diberikan guru, kemudian mengerjakan tugas dengan cara ditulis di buku lalu difoto.Â
Dampaknya adalah pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan menjadi tidak terkontrol karena guru tidak berinteraksi langsung dengan siswa, dan juga tidak dapat dipungkiri bisa jadi tugas siswa dikerjakan oleh orang tua siswa maupun orang lain.Â
Di sisi lain, untuk mewujudkan interaksi antara peserta didik dengan guru meskipun dalam keadaan daring, tatap maya dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan layanan konferensi video seperti Zoom Meeting dan Google Meet. Namun, kendalanya adalah pelaksanaan jam belajar dalam keadaan daring tidak sama ketika keadaan normal. Waktu pembelajaran yang terbatas membuat guru kesulitan dalam menyampaikan materi pembelajaran.
Flipped Classroom dapat menjadi salah satu upaya untuk mengurai permasalahan-permasalahan di atas. Model pembelajaran Flipped Classroom tidak harus menggunakan aplikasi-aplikasi yang asing, tetapi dapat menggunakan aplikasi yang sudah familiar bagi siswa, guru, maupun orang tua siswa.Â
Pembelajaran asinkron dimana materi disampaikan kepada siswa ditujukan agar siswa mempersiapkan diri sehingga dapat berpartisipasi dalam pembelajaran sinkron.Â
Karena siswa telah mengingat dan memahami materi yang dibekalkan pada pembelajaran asinkron, pembelajaran sinkron dapat berlangsung dalam waktu yang singkat, diskusi dapat berjalan dua arah antara guru dengan siswa, sehingga materi yang dipahami oleh siswa dapat terkonfirmasi kebenarannya dan juga dapat dikembangkan lebih lanjut.Â
Dengan demikian, siswa dapat mengaplikasikan dan menganalisis materi dengan mendiskusikan penugasan dalam kelompok, sehingga setelah pembelajaran siswa dapat meluaskan wawasannya mengenai materi yang telah diajarkan.
Bagaimana Teknisnya?
Berikut adalah contoh tahapan Flipped Classroom yang dapat digunakan selama BDR Pandemi Covid-19: