Sikap jujur harus senantiasa dibiasakan, karena seseorang terutama siswa tidak akan bersikap jujur jika tidak dibiasakan bersikap jujur. Baik dalam hal mengerjakan tugas, ujian, belajar maupun hal lainnya. Apabila siswa sudah terbiasa berperilaku jujur maka sekolahpun akan turut bangga dengan ajaran yang diberikan.Â
Pembiasaan sikap jujur disekolah dapat dilakukan dengan memberikan penghargaan kepada siswa yang telah menerapkan sikap jujur pada saat disekolah, contohnya ketika anak bersikap jujur saat mengerjakan ujian maka guru memberikan respon yang baik seperti dengan memberikan pujian kepada siswa tersebut.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru dalam hal memberikan penanaman karakter jujur kepada siswa. Antara lain adalah sebagai berikut :Â
Pertama, guru dapat menjadi teladan untuk siswa dalam berperilaku, bertutur kata dan beragama. Kedua, guru seyogyanya mengerti dan menghargai keunikan siswa baik kelebihan maupun kekurangannya, pendapatnya, tidak mencemoohnya, memberikan reward dan pujian yang memadai atas prestasi yang dicapai siswanya. Ketiga, (1) guru membimbing siswanya dengan cara menciptakan suasana kelas yang rileks dan mampu menstimulasi perkembangan siswa, (2) menginformasikan cara belajar efektif, (3) melakukan sosialisasi peraturan sekolah agar dapat dipahami oleh siswa manfaat dan tujuannya, (4) menciptakan budaya belajar dan karakter yang baik dalam proses penanaman karakter jujur kepada anak didik. (Yusuf, 1989) dalam (Rochmawati, Nikmah, 2018)
Guru dapat mengimplementasikan sikap jujur di sekolah pada diri siswa dengan menumbuhkan sikap dan perilaku jujur, siswa tidak cukup hanya dibekali pengetahuan dan banyak cerita tentang kejujuran, tetapi siswa membutuhkan pembiasaan sikap dan perilaku sehari-hari sehingga muncul rasa ingin terus berperilaku jujur. Dengan demikian, itulah peran penting sekolah seperti halnya orang tua dalam membentuk karakter kejujuran pada anak. Ketika orang tua di sekolah memiliki hubungan yang baik dan saling bekerja sama untuk membentuk karakter baik siswa maka pembentukan karakter jujur pada anak akan mudah untuk dilakukan.
Menurut hasil observasi dari penulis dan hasil angket yang diberikan kepada siswa di sekolah MA Nurul Huda Mangkang, terkait dengan penerapan sikap jujur siswa dalam mengerjakan tugas Matematika yang diberikan oleh Guru, pembiasaan Sikap Jujur disekolah tersebut sudah baik, meski ada beberapa siswa yang dengan jujur mengakui bahwa beberapa kali mengerjakan tugas masih bekerjasama dengan temannya. Namun, siswa jujur terkait dengan hal ini sehingga hal tersebut merupakan salah satu penerapan dari sikap jujur yang dibiasakan siswa.
Dalam mewujudkan tujuan pendidikan yang tertera dalam UU Sisdiknas pasal 1 ayat 1 yang kemudian ditegaskan kembali dalam UUD RI Nomor 20 pasal 1 Â tahun 2003 tentang pendidikan, maka penanaman sikap jujur ini tanpa disadari harus selalu ditanamkan agar tujuan pendidikan dapat tercapai.
Menurut Kementrian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) 2010, ada 4 pilar nilai karakter yang harus ditanamkan pada siswa, antara lain adalah sebagai berikut :
- Dengan Tuhan artinya bermakna bertaqwa/religius.
- Dengan diri sendiri artinya jujur bertanggungjawab, bergaya hidup sehat, disiplin, kerja keras, percaya diri, berjiwa wirausaha, kreatif, inovatif, mandiri, dan mempunyai rasa ingin tahu.
- Dengan sesama dan lingkungan artinya sadar hak dan kewajiban, patuh pada aturan sosial, menghargai karya orang lain, santun dan demokratis, peduli sosial dan lingkungan.
- Nilai kebangsaan nasionalis dan menghargai keberagaman, pemahaman terhadap budaya dan ekonomi.
Sikap jujur juga dijelaskan dalam Al Qur'an, banyak surat yang menjelaskan tentang kejujuran, salah satunya adalah Surat Al Maidah Ayat 8 :
Artinya :
"Wahai orang -- orang yang beriman ! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan."