Mohon tunggu...
Mahmudah Widya Damayanti
Mahmudah Widya Damayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

✨Tidak ada kegagalan selama Allah masih ada dihidup kita✨

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Evolusi Ilmu Kalam: dari Zaman Klasik ke Zaman Modern

2 Januari 2024   14:16 Diperbarui: 2 Januari 2024   15:44 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Ilmu Kalam atau sering diterjemahkan dengan istilah "teologi rasional" adalah suatu upaya intelektual Islam yang berupaya mentransformasikan keyakinan agama ke dalam rumusan teologi rasional dan kerangka filosofis. Perkembangan ilmu kalam erat kaitannya dengan perkembangan pemikiran Islam dan perdebatan intelektual yang terjadi dalam tradisi Islam.

 Masa klasik

 Perkembangan ilmu Kalam dimulai pada abad ke-8 M ketika timbul konflik antara para teolog Islam dan para filosof Yunani.

 Salah satu tokoh terpenting pada periode ini adalah al-Kindi, yang dianggap sebagai "bapak filsafat Arab".

 Al-Kindi berperan penting dalam memperkenalkan pemikiran Yunani ke dunia Islam dan memprakarsai upaya harmonisasi agama dan filsafat.

 Pada abad ke-9, para pemikir seperti al-Farabi dan Ibnu Sina mengembangkan lebih lanjut tradisi Kalamologi dengan menggabungkan pemikiran Yunani klasik, khususnya Aristoteles, dengan ajaran Islam.

 Periode Pertengahan Perkembangan ilmu Kalam berlanjut hingga Abad Pertengahan.

 Salah satu tokoh sentral pada periode ini adalah al-Ghazali yang dikenal dengan karyanya yang berjudul Tahaft al-Farashifa (Ketidakkoherenan Para Filsuf).

 Dalam tulisannya, al-Ghazali menyerang pemikiran filsafat Yunani dan menekankan keberadaan ilmu Kalam sebagai landasan penting keyakinan agama.

 Pada periode yang sama, para pemikir seperti Ibn Rusyd (Averroes) di Spanyol Islam terus mengembangkan pemikiran filosofis berdasarkan warisan ilmu Kalam.

 Zaman Modern

 Perkembangan ilmu kalam terus berlanjut hingga zaman modern.

 Pada abad ke-19, otoritas ilmu Kalam mendapat tantangan serius akibat masuknya ide-ide Barat ke dalam dunia Islam.

 Meski demikian, beberapa pemikir Muslim, seperti Muhammad Iqbal di India, berupaya memperbarui tradisi Kalam dan menyesuaikannya dengan kebutuhan modern.

 Pada abad ke-20, para pemikir seperti Fazlur Rahman dan Seyyed Hossein Nasr mengembangkan lebih lanjut penemuan ilmu Kalam dalam dialog dengan pemikiran Barat.

 Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa perkembangan ilmu Kalam dari zaman klasik hingga modern menunjukkan kesinambungan dan perubahan sesuai tuntutan zaman.

 Meski menghadapi tantangan, ilmu Kalam tetap menjadi bagian integral dari warisan intelektual Islam dan terus memberikan kontribusi berharga bagi perkembangan pemikiran manusia.

 Dalam artikel ini kita telah membahas perkembangan ilmu Kalam dari zaman klasik hingga modern, termasuk tokoh-tokoh utamanya, kontribusi penting, dan pengaruhnya terhadap perkembangan pemikiran manusia.

 Perjalanan penelitian Kalam ini menunjukkan pentingnya memahami dan menyikapi perubahan zaman dalam konteks agama dan intelektual.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun