Perkembangan ilmu kalam terus berlanjut hingga zaman modern.
Pada abad ke-19, otoritas ilmu Kalam mendapat tantangan serius akibat masuknya ide-ide Barat ke dalam dunia Islam.
Meski demikian, beberapa pemikir Muslim, seperti Muhammad Iqbal di India, berupaya memperbarui tradisi Kalam dan menyesuaikannya dengan kebutuhan modern.
Pada abad ke-20, para pemikir seperti Fazlur Rahman dan Seyyed Hossein Nasr mengembangkan lebih lanjut penemuan ilmu Kalam dalam dialog dengan pemikiran Barat.
Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa perkembangan ilmu Kalam dari zaman klasik hingga modern menunjukkan kesinambungan dan perubahan sesuai tuntutan zaman.
Meski menghadapi tantangan, ilmu Kalam tetap menjadi bagian integral dari warisan intelektual Islam dan terus memberikan kontribusi berharga bagi perkembangan pemikiran manusia.
Dalam artikel ini kita telah membahas perkembangan ilmu Kalam dari zaman klasik hingga modern, termasuk tokoh-tokoh utamanya, kontribusi penting, dan pengaruhnya terhadap perkembangan pemikiran manusia.
Perjalanan penelitian Kalam ini menunjukkan pentingnya memahami dan menyikapi perubahan zaman dalam konteks agama dan intelektual.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H