_Apa yang terjadi jika musik indie bertemu dengan spiritualitas dalam satu karya? Temukan jawabannya dalam lagu terbaru Wira Abdi, yang dirilis pada 24 Januari 2025._
Jakarta, 24 Januari 2025 -- Wira Abdi, penyanyi solo indie, baru saja merilis lagu terbarunya berjudul Taman Bunga. Lagu ini menggabungkan elemen musik rock ballads dengan lirik nan religius yang terinspirasi oleh Surat Ali Imron ayat 190-191 dalam kitab suci Al-Quran.
Lagu ini menjadi sebuah refleksi tentang kehidupan, kebesaran Tuhan, dan rasa syukur yang mendalam. Dalam lagu ini, Wira menyampaikan pesan spiritual melalui lirik yang penuh makna. Ia mengajak pendengar untuk berhenti sejenak dan merenung, menyadari betapa kecilnya kita di hadapan Sang Pencipta, meskipun sering kali lupa akan kebesaran-Nya.
Inspirasi dari Ayat Al-Quran Surat Ali ImronÂ
Â
Surat Ali Imron ayat 190-191 menyebutkan tentang tanda-tanda kebesaran Tuhan yang terlihat dalam penciptaan langit dan bumi serta pergantian siang dan malam. Wira Abdi dengan cerdas mengadopsi pesan ini dalam lirik lagu Taman Bunga, menciptakan sebuah karya yang mengajak kita untuk selalu ingat akan kebesaran Tuhan. Â
Di antara lirik yang menonjol, Wira menyanyikan:
_"Bukankah bumi langit yang tercipta, agar kamu tahu kebesaranNya. Bukankah siang malam yang berganti, agar kamu selalu ingat kembali."_
Lirik ini, dipadukan dengan alunan gitar akustik, membuat lagu ini terasa begitu personal dan dalam.
Melodi yang Menyentuh Â
Musik aransemen "Taman Bunga" dibalut dengan alunan gitar akustik yang lembut, namun tetap memiliki energi khas rock ballads. Meskipun sederhana, pilihan musikal ini justru memperkuat pesan yang ingin disampaikan. Melodi yang menenangkan ini membuat pendengar merasa seperti berada dalam taman bunga yang damai, di mana mereka bisa merenung sejenak.
Pesan Hidup yang Dalam
"Taman Bunga" bukan hanya sebuah lagu tentang syukur, tetapi juga sebuah peringatan. Wira Abdi menyoroti keangkuhan manusia yang sering kali lupa akan asal-usulnya. Dalam bagian lirik yang kuat, ia menyampaikan:
_"Sadarkah saat ini nafas yang kau hirup itu pemberian siapa? Jika saat ini kau kaya lalu apa? Jika kau sedang berkuasa mengapa? Meskipun punya segalanya kau lupa, bahwa kita hanya manusia biasa."_