Jakarta,09 November 2023. Di era yang serba digital ini, menciptakan karya musik bukan lagi tantangan berat. Kemudahan teknologi dan aksesibilitas telah mengubah lanskap musik, membuka pintu bagi bakat-bakat terpendam. Dalam sorotan kami kali ini, mari mengenal Ikwan Irwanto Mertasando, musisi yang mengukir jejaknya dalam gemerlap dunia musik digital.
ERA BARU MUSIK DIGITAL
Musik digital telah melahirkan revolusi di dunia musik. Kemajuan teknologi memberi musisi kesempatan untuk meraih mimpi mereka dengan mudah. Ikwan memahami betul bagaimana memanfaatkan era ini. Dalam wawancara, dia berbicara tentang sejumput keajaiban yang membuatnya mencintai musik di era digital:
"Seiring berjalannya waktu, teknologi saat ini, sangat membantu dalam membuat karya musik, mulai dari: kemudahan mendapatkan layanan studio rumah, yang hampir ada di setiap kota, kemudahan mendistribusikan musik ke platform digital, kemudahan mencari informasi cara memproduksi musik, kemudahan mendapatkan alat musik fisik dan digital, dan kemudahan mengakses layanan musik itu sendiri".
LEDAKAN KREATIVITAS
indie, di mana musisi seperti Ikwan dapat berkarir secara mandiri. Studio musik rumah (home recording) telah menjadi tren, dan Ikwan adalah salah satu yang terpesona olehnya. Tahun 2019 adalah awal dari perjalanan musiknya.
Musik digital membuka pintu bagi ribuan karya baru yang muncul setiap hari di seluruh dunia. Ini adalah era musik"Mulai saat itu, saya merasakan, menulis dan membuat lagu dan mempublikasikannya adalah suatu hal yang relatif mudah.", Ujar Ikwan.
DISKOGRAFI IKWAN IRWANTO
Dengan semangat penciptaannya yang tak terbendung, Ikwan telah menciptakan 255 karya lagu dengan beragam genre. Dari pop hingga rock, funk, instrumental, edm, lofi, hingga jazz, semua terdapat dalam katalognya. Lagu-lagu ini tersebar di hampir semua platform musik digital terkemuka seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music.
TRANSPARANSI DALAM BERMUSIK
Ikwan tidak hanya berfokus pada menciptakan musik, tetapi juga memahami pentingnya bisnis di baliknya. Ia menjelaskan, "Dalam memilih distributor dan penerbit musik, perlu kejelian dan ketelitian agar royalti karya lagu yang di terima benar benar berdasar pada transparansi." Ini adalah pesan yang penting bagi musisi muda yang ingin mengikuti jejaknya.
DUA IDENTITAS, SATU MUSISI
Ikwan tidak hanya memiliki satu identitas sebagai musisi. Dia memiliki dua indentitas performer: Ngamenria Official dan Mertasando Ikwan. Ngamenria Official adalah awal dari karir musiknya di tahun 2019. Dengan pemakaian alat musik yang beragam, dia menghadirkan variasi genre dari pop hingga rock, swing jazz, dan edm. Hits seperti "Bukan Sekedar Itu," "Kadang Tak Diciptakan untuk Dimiliki," dan "Malam Siangku" menjadi favorit penggemar.
Sementara sebagai Mertasando Ikwan, dia lebih berfokus pada lagu-lagu yang menceritakan pengalaman pribadinya. Hits seperti "Kopi dan Rintik Hujan" memberikan sentuhan emosional kepada pendengarnya.
BERHARAP UNTUK MASA DEPAN
Ikwan bersyukur atas kemudahan menciptakan musik di era ini. Baginya, ini adalah peluang emas untuk berekspresi dan menghasilkan penghasilan yang menjanjikan. Namun, dia juga memiliki harapan untuk masa depan:
"Kedepan ikwan berharap, platform-platform musik digital memiliki inovasi yang lebih untuk membantu dalam mengembangkan dan berpromosi musik. Saat ini, di beberapa platform fitur-fitur itu telah ada, namun perlu dipertajam, agar dapat lebih berfungsi dalam menaikkan pemasaran musik agar dikenal, didengar dan digunakan diseluruh dunia".
Ikwan Irwanto adalah contoh yang menginspirasi bagi para musisi muda di era digital. Dia membuktikan bahwa dengan tekad dan kreativitas, impian musik bisa menjadi kenyataan. Seiring musik digital terus berkembang, kita dapat berharap melihat lebih banyak bakat seperti Ikwan muncul dan menaklukkan panggung musik digital.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H