musik yang begitu dinamis, terdapat sosok yang berhasil menarik perhatian para penggemar musik dengan perjalanan kariernya yang penuh dedikasi dan bakat alami. Aliandi adalah seorang musisi indie rock alternatif yang telah melukis kisahnya dalam nada-nada yang menggetarkan pendengarnya.
Jakarta, 25 Oktober 2023 - Dalam dunia1. Jejak Awal dan Dedikasi Tak Terbatas
Aliandi Supardi, atau lebih dikenal dengan Aliandi, memiliki akar yang kuat di ibu kota, Jakarta. Namun, kisah perjalanan kariernya sebagai musisi dimulai jauh sebelum berada di tengah sorotan era digital ini.
Sejak masa sekolah dasar dan menengah pertama, Aliandi sudah mulai mengenali pesona musik. Dengan skill seadanya, ia bergabung dengan beberapa band lokal di Jakarta dan mengasah bakat musiknya. Sekolah Menengah Atas (SMA) menjadi panggung awalnya, di mana ia mulai berani tampil di berbagai festival musik di Jakarta.
Tahun 1994 menjadi tahun yang istimewa, ketika Aliandi dianugerahi gelar "Vokalis Terbaik" dalam sebuah festival rock se-Jabodetabek. Ironisnya, banyak pesaingnya saat itu memiliki suara tinggi dan melengking, sementara band Aliandi membawakan lagu-lagu dari Metallica. Mungkin karena posisinya sebagai vokalis dan pemain gitar ritme, inilah yang memberinya nilai tambah.
Mendapatkan uang binaan sebesar 100 ribu rupiah terasa seperti pencapaian besar, dan inilah saat-saat awal perjalanannya dalam dunia musik yang penuh tantangan.
2. Hijrah ke Bandung: Membaur dengan Suara Alternatif
Bakat Aliandi terus berkembang, dan ia memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya ke Bandung, yang pada saat itu merupakan barometer musik rock di Indonesia. Meskipun ia harus melanjutkan kuliah dengan keterlambatan satu tahun karena cinta pada musik, ia berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Di Bandung, Aliandi mulai menggali genre musik rock alternatif, terinspirasi oleh band-band seperti Pas Band, Koil, Pearl Jam, Nirvana, dan sejenisnya. Musik rock tetap menjadi bagian penting dalam dirinya, dan karya-karya yang ia ciptakan selalu beraroma rock alternatif.
3. Eksplorasi Melalui Karya Musik
Tidak hanya berfokus pada eksplorasi genre, Aliandi juga aktif merilis karya-karya musiknya. Pada tahun 2021, ia merilis single pertamanya berjudul "Ssst Diam" yang tersedia di platform musik digital. Lagu ini membawa tema tentang perselingkuhan, menghadirkan lirik-lirik yang menghanyutkan.
Setelahnya, karya-karya musiknya terus mengalir, seperti "Mungkin Nanti" (2022), "Kau Selalu Ada" (2022), "Mungkin Nanti Versi Akustik" (2022), "Cium Sedetik Saja" (2022), "Menanti Hangatnya Tubuhmu" (2023), dan yang terbaru pada tahun 2023, "I Am Not a Cowboy."
"I Am Not a Cowboy" adalah bukti eksplorasi Aliandi ke dalam genre elektro rock alternatif, sebuah langkah berani yang menghadirkan nuansa musik yang berbeda dari karya-karya sebelumnya.
Dalam setiap lagu yang diciptakannya, Aliandi menghadirkan potongan-potongan kehidupan dan emosi yang diceritakan melalui melodi dan liriknya. Setiap karya adalah sebuah jendela ke dunia Aliandi, yang telah menjalani perjalanan panjang dalam musik. Dengan dedikasi, eksplorasi, dan karya-karya penuh emosi, Aliandi menjadi salah satu musisi indie yang patut diperhitungkan dalam industri musik Indonesia. Musiknya adalah cerminan perjalanan hidupnya, menghadirkan melodi yang mampu menghipnotis dan menginspirasi pendengarnya.
Kami tak sabar untuk melihat perjalanan selanjutnya dari Aliandi dan bagaimana musiknya akan terus membius kita semua. Setiap karya adalah sebuah kisah, dan Aliandi adalah seorang penulis lagu yang mahir. Mari kita terus mendukung perjalanan musik nya dan merayakan keindahan dalam setiap notasi nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H